Blitar, Harian Forum.com – Disampaikan Hari Budi Harto penggiat pertanian, rasa optimisme dengan menyampaikan bahwasanya kabupaten Blitar diyakini mampu mengembangkan dan meningkatkan produksi pertanian pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan yang diperuntukkan masyarakat, tidak hanya kuantitas akan tetapi juga kualitas. Menurutnya bisa terwujudnya ketahanan pangan, dengan mendasarkan bahwa kabupaten Blitar masih memiliki lahan untuk pertanian kurang lebih 31.000 hektare, dimana sebagian besar luas lahan pertanian yang ada, mampu mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.Selain itu ketua Pusat Pelatihan Perdesaan Swadaya ( P4S ) Alam Lestari menandaskan, upaya peningkatan produktivitas pertanian mulai dari awal tanam, masa panen, pengolahan hingga pemasaran akan memperoleh dukungan penuh dari pemerintahan Rijanto – Beky Herdihansah, bupati dan wakil bupati terpilih pada pemilihan kepala daerah 2024.
Ahli pertanian Blitar yang tidak pernah berhenti menciptakan inovasi baru untuk memajukan dunia pertanian, ditemui di kediamannya kepada Harian Forum.com menuturkan, bahwa pemerintah kabupaten Blitar pada saat ini terfokus meningkatkan produksi pangan terutama padi dan jagung.Hari Budi Harto melanjutkan penuturannya, sesuai visi dan misi bupati Blitar terpilih sangat mengedepankan dapat terciptanya keberhasilan peningkatan dan kemajuan di bidang pertanian di kabupaten Blitar.
Hari Budi Harto juga menambahkan, untuk mewujudkan keberhasilan dirinya telah mempersiapkan relawan Gempar ( Gerakan Massa Petani Blitar ) dengan konsep aktivitas selain meningkatkan index pertanaman, juga berupaya menggantikan penggunaan ketergantungan pupuk – pupuk serta pestisida pabrikan, dengan memberikan argumentasi bahwasanya petani di Blitar dengan bijak menggunakan konsep pertanian berkelanjutan, diyakini biaya produksi pertanian bisa ditekan semaksimal mungkin.
“Sesuai visi dan misi pak Riyanto bahwa bidang pertanian menjadi prioritas, baik sarana maupun prasarana.Salah satunya, kontrak politik akan memberikan kepada setiap kelompok dengan dana hibah untuk penebusan pupuk. Nantinya juga akan banyak bantuan alsintan yang didrop baik dari APBD daerah, APBD provinsi maupun APBN.Selain itu, pembuatan sumur – sumur yang nantinya akan digunakan irigasi, juga akan dilakukan.Semua merupakan konsep ketahanan pangan di kabupaten Blitar, disamping meningkatkan index pertanaman juga akan meningkatkan intensifikasi serta meminimalisir penggunaan pupuk kimia, dan itu juga sudah dikonsep visinya pak Riyanto.” tuturnya (16/1).
“Kemarin juga ada istilah pertanian berkelanjutan, artinya pertanian yang memanfaatkan bahan dari alam menggantikan pupuk kimia dan pestisida sintetis, dan itu masuk di visi pertanian berkelanjutan. Walaupun sekarang di Blitar belum semuanya mengenal nutrisi tapi konsep ini masuk visi, mau tidak mau harus dilaksanakan pak Riyanto selama lima tahun kedepan ” tambahnya sembari menyampaikan di Blitar banyak demplot pertanian berkelanjutan untuk dikembangkan dan terdapat 21 titik pos nutrisi tanaman pertanian.
Kuat lemahnya ketahanan pangan lokal, tidak akan pernah lepas dari peran petani yang tidak hanya memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, namun produk – produk pertanian yang dihasilkan juga telah memenuhi pasar lokal.Namun mirisnya, krisis regenerasi petani justru terus berjalan dan tidak bisa dihentikan hingga tidak terlahirnya kembali para petani dan menjadi persoalan yang cukup krusial. Sedangkan untuk mendukung bisa menguatnya ketahanan pangan serta tercapainya swasembada pangan, sangat dibutuhkan peran petani muda berkelanjutan yang mampu membangun sinergitas inovasi teknologi dengan kearifan lokal untuk meningkatkan produk – produk pertanian.
Ditanya seberapa besar responsif pemerintah daerah kabupaten Blitar mendatang dalam menyikapi krisis regenerasi petani, pakar nutrisi Blitar yang berdomisili di kelurahan Tanjungsari kota Blitar mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten Blitar komitmen tetap menggandeng petani muda untuk diberikan edukasi, motivasi serta didorong tumbuhnya regenerasi petani, mesti diakui petani muda saat ini masih banyak bergerak di pertanian hortikultura.
“Petani muda atau petani milenial di Blitar, saat ini banyak yang bergerak di pertanian hortikultura, ini hanya untuk pengenalan saja. Sedangkan berikutnya kalau petani muda mengenal nutrisi tanaman pangan akan tertarik, baik padi maupun jagung, anak muda itu suka tantangan. Rencana untuk melahirkan petani milenial di kabupaten Blitar, sudah kita sampaikan ke pak Riyanto dan beliau setuju. Makanya kita sudah mulai mendata anak – anak muda yang bergerak di bidang pertanian.Tidak hanya itu untuk petani muda, nantinya juga dianggarkan dari provinsi yang mana pak Guntur (anggota DPRD Provinsi Jatim Fraksi PDIP.red) juga minta datanya bisa ketemu dengan anak – anak muda.Apa yang dibutuhkan dari provinsi untuk petani muda di kabupaten Blitar.Karena kalau mengandalkan dukungan anggaran dari daerah, pastinya tidak mungkin cukup ” pungkas Hari Budi Harto.(Ans)