Pertanian

Kades Pojok Garum : Petani Dan Pertanian Program Prioritas Kami

720
×

Kades Pojok Garum : Petani Dan Pertanian Program Prioritas Kami

Sebarkan artikel ini
Pelatihan pembuatan pupuk organik.

Blitar, HarianForum.com- Mikroorganisme makhluk hidup yang sangat kecil uniseluler maupun multiseluler, memiliki kemampuan yang sangat penting dalam kelangsungan daur hidup biota di dalam biosfer. Mampu bereaksi biokimia untuk melangsungkan perkembangbiakan sel, dan digolongkan dalam protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae.

Sedangkan mikroorganisme lokal atau dikenal dengan MOL, mikroorganisme, dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair.

Pemanfaatan biotehnologi dalam pengelolaan limbah selain memiliki upaya meminimalisir tercemarnya lingkungan juga mempunyai kegunaan, salah satunya digunakan sebagai nutrisi pada tanaman. Dengan melakukan perubahan pada enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik akan menghasilkan pupuk organik.

Kepala Desa Pojok, Kecamatan Garum.

Kotoran hewan maupun dari sisa tanaman dengan proses fermentasi , merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan untuk menghasilkan pupuk organik cair atau biasa dikenal POC.

Hubungan mikroorganisme dengan pupuk organik cair, sebagian materi terdapat pada pelatihan pembuatan pupuk organik yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Senin (22/03). Sesuai dengan jadwal, pelatihan dengan tatap muka akan dilaksanakan 4 hari l, dan tetap mengikuti prosedur pengendalian maupun pencegahan penularan covid -19.

Kepada HarianForum.com, Tarwiyah menuturkan bahwa dirinya sangat menyambut baik adanya pelatihan. Diakui dengan pelatihan bisa menjadi solusi bagi petani yang saat ini sedang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Kami menyambut baik adanya pelatihan pembuatan pupuk organik disini. Insya Allah kami komitmen untuk peserta dalam mengikuti pelatihan bisa sampai selesai, agar nantinya para petani kita mampu menghadapi kesulitan akan kebutuhan pupuk. Kami juga sangat mengharapkan kepada pemerintahan yang baru, kemajuan petani dan pertanian menjadi program prioritas. Masyarakat Kabupaten Blitar mayoritas mata pecahariaannya petani, termasuk di desa Pojok, mayoritas petani. Kami ingin ada kebijakan strategis mulai produksi, pengolahan hasil produksi sampai pada pemasaran agar swasembada bisa terwujud,” tutur kepala desa Pojok, kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Mardian, salah seorang peserta pelatihan dan penggiat Sekata.

Mardian salah satu peserta pelatihan yang juga penggiat Sekeluarga Karang Taruna Blitar Raya atau Sekata Blitar Raya mengaku senang bisa mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik yang diselenggarakan dinas Pertanian dan Pangan. Diungkapkan Mardian bahwa bidang pertanian baginya merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di komunitasnya dengan prioritas budidaya tanaman sehat.

“Sangat menarik, bisa mengikuti pelatihan dan sangat bermanfaat untuk saya maupunteman teman, yang mana kami sudah menggelutinya pertanian hampir 6 bulan. Didalam kegiatan, kami sebenarnya sudah belajar tentang perlakuan tanaman sehat tetapi belum menemukan formula yang tepat. Alhamdulillah dengan mengikuti pelatihan seperti ini, sangat terbantu sekali karena kami mendapat ilmu dan pengetahuan kami bertambah. Bagaimana cara merawat maupun mengolah unsur tanah, medianya, tanamannya sehingga bisa menghasilkan tanaman yang bagus. Dan kebetulan kami mengklaim, bahwa kami merupakan komunitas petani millenial di Blitar. Kami punya visi dan misi untuk merubah mindset para generasi muda supaya mau bertani dengan budidaya tanaman sehat. Tentunya kami sangat mengharapkan kepada pemerintah untuk mendukung program petani millenial dengan kegiatan pembudidayaan tanaman sehat,” ungkapnya sambil berharap bupati Blitar mendorong terbentuknya komunitas petani millenial perempuan.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *