Tuban, HarianForum.com- Jelang Pelantikan Pemimpin Indonesia, Ratusan alumni, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mansyaul Huda 02 dan Masyarakat umum di Kabupaten Tuban menggelar istiqosah dan doa bersama kepada Tuhan yang maha esa untuk keselamatan dan kedamaian Bangsa. Kamis (03/09/2019).
Gelaran istiqosah dan doa bersama senggaja dilaksanakan di kalangan pesantren di Tuban. selain rasa syukur dari para mudabbir (pengurus pesantren) Nusantara atas di sahkan dan di undangkan UU Pesantren oleh DPR RI pada pekan waktu yang lalu.
Salah satu, Mudir (Pimpinan) Ponpes Masyaul Huda 02, Agus Ali As’adi menjelaskan. “Disahkan UU pesantren harus kita syukuri bersama karena adnya pengakuan pemerintah bahwa pendidikan keagamaan khas pesantren tak dapat dipisah dari sejarah panjang bangsa. Lebih dari itu, metode belajar di pesantren diharap mampu menumbuhkan kembangkan mental kualitas dan memupuk jiwa karakter generasi bangsa yang beraklakqul Kharimah, berbudi luhur,” ungkapnya.
Lanjut kata mantan DPRD Tuban periode 2009 sekaligus putra KH Ahmad Muhyiddin Munawar ini, Gus Ali dari ke-ontetikan dan rol model pembelajaran di pesantren Indonesia syarat akan nilai – nilai luhur bangsa yang ditanamkan dalam pembelajaran wawasan kebangsaan seperti sikap dan nilai kemandirian, toleransi antar sesama anak bangsa. “Hubbul Wathon Minal Iman (Cinta tanah air sebagian dari Iman)”.tutupnya.
Dikesempatan gelaran istiqosah dan doa bersama pada Kamis malam itu, para alumni dan kalangan santri memanjatkan doa demi keselamatan bangsa dan negara. Selain itu, kiayi sepuh asal Tuban, Jawa Timur, KH. Ahmad Muhyiddin Munawar menutup acara dengan doa khusus agar pelaksanaan pelantikan pemimpin negara Indonesia, Ir Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin yang direncanakan pada tanggal 20 Oktober 2019 aman dan dijauhkan dari balak maupun aral menghalang.
“Semoga berjalan aman damai mendapat rahmat dan menjadi Negara yang baldatun thoiyibatun warobbun Ghofur.”tuturnya.
Seusai membacakan doa khusus yang ditujukan kepada pemimpin bangsa. acara dilanjutkan dengan puji – pujian kepada nabi besar umat Islam atau sholawat bersama.
Pantauan TIMES Indonesia di lingkungan Ponpes Mansyaul Huda, Para alumni dan santri, larut dalam lantunan lagu – lagu qosidah Islami yang dibawakan oleh grup rebana.
Salah satu santri asal Ibukota Jakarta, Sihabuddin (17) tahun yang mengikuti kegiatan di pesantren menceritakan.
“Awalnya nggak betah rutinas kegiatan di lingkungan pesantren banyak belajar agama dan adab (tata Krama) yang sulit,” katanya.
Namun demikian menurut Buddin, setelah hampir dua tahun lamanya nyantri dan tinggal di lingkuan pesantren Tuban. dirinya, sudah mulai betah dan kerasan dengan kegiatan rutin di ponpes setempat.
“Sekarang senang dengan kesederhanaan teman – teman santri dari berbagai penjuru daerah bisa belajar agama bersama – sama.” tandasnya.(Tbn01)