Tulungagung, HarianForum.com– Harga sejumlah komoditas kebutuhan untuk urusan yang berkaitan dengan rumah tangga di Pasar Wage Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai merangkak naik, namun kenaikan harga tersebut bisa masih dikatakan stabil H-3 menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau Lebaran 2019.
“Sudah biasa kalau menjelang idul fitri harga bahan untuk.kebutuhan nanti saat lebaran naik harganya, namun saat ini masih lumayan, terasa sedikit kenaikannya atau wajarlah kalau terjadi untuk setahun sekali,” jelas Nurul Qomariyah warga Kutoanyar, Tulungagung pada saat belanja di Pasar Wage (02/06/w019).
Harga pada kebutuhan rumah tangga yang sangat mendominasi seperti, bawang merah masih tetap berkisar 25.000, sedangkan bawah putih 30.000, sedangkan terigu, minyak goreng dan lainnya juga tidak terjadi peningkatan harga secara drastis.
Wahyu Edi, pemilik lapak yang menggelar dagangannya berupa kebutuhan pokok sehari hari di Pasar Wage Tulungagung, membenarkan bahwa saat ini tidak adanya lonjakan harga yang ekstrim untuk kebutuhan bahan yang sangat penting pada pada saat lebaran nanti ”Memang ada kenaikan namun sangat sedikit terjadi perubahan kenaikan harga untuk bawang merah paling bagus berkisar 25 ribu, sedangkan bawang putih 27 ribu pembelian partai, ecerannya 30 ribu, untuk lainnya masih bisa dikatakan stabil,” tuturnya.
Pedagang yang menjual komoditas kebutuhan rumah tangga ini, menjelaskan pada sampai tiga hari mejelang Idul Fitri masih belum nampak terjadi adanya lonjakan pembeli. Menurutnya justru naiknya konsumen atau ramainya pembeli di pasar Wage dirasakan pada saat awal puasa.
”Ramainya pembeli terjadi pada awal puasa, kebutuhan yang banyak dicari oleh pembeli adalah bahan bahan untuk produksi makanan seperti terigu, gula, kecap, garam, minyak goreng dan bahan lainnya. Kalau sekarang yang lebih banyak, pembeli yang membutuhkan bahan mentah siap produksi seperti krupuk dan emping,” ujarnya.
“Sedangkan untuk perubahan harga, kami hanya menyesuaikan harga saja agar bisa tetap mendapat keuntungan walaupun sedikit. Dari agen apabila terjadi kenaikan, kami terpaksa juga akan menaikkan harga untuk penjualannya, akan tetapi kami juga tidak berani menaikkan dengan harga terlalu tinggi dari harga pasar karena kami tidak mau berspekulasi dengan resiko pelanggan tidak mau membeli di lapak kami,” pungkasnya Wahyu Edi (Ans).