Ponorogo, HarianForum.com – Hama ulat bagi petani khususnya petani bawang merah sangan merugikan, pasalnya produksi akan menurun dan kualitasnya juga berkurang.
Sutrisno (37 tahun), salah satu petani bawang merah memilih mencukur gundul daun tanamannya. Hal itu dilakukannya demi membasmi serangan hama ulat.
Bawang merah tanamannya ini berusia satu bulan lebih, dipotong habis daunnya hanya menyisakan umbi. Sutrisno berharap dengan dipotong habis bagian daun, serangan hama ulat bisa ditekan.
“Biar ulatnya tidak menyebar, jadi saya potong habis daunnya.” Ujar Sutrisno.
Pasalnya, dari luasan lahan satu hektare miliknya sudah seperempat lahan yang terserang hama ulat. Meski sudah dibasmi menggunakan pestisida, ulat di tanaman bawang merah miliknya tidak juga hilang. Jalan keluar terakhir yakni dipotong daunnya.
Menurutnya, penyebab dari serangan hama ulat karena banyaknya hewan ngengat yang meninggalkan telur ulat pada daun. Selain itu, hanya lahan milik Sutrisno saja yang ditanami bawang merah, sementara lahan di sekitarnya ditanami jagung.
“Jadi sasaran empuk, serangan hama ulatnya banyak.” Katanya.
Hama ulat memang jadi momok utama petani bawang merah, jika tidak dibasmi bisa dipastikan gagal panen.
“Ini saja sudah rugi, bayar buruh tani untuk motongi daun.” Ujarnya. (Lpt-6/Frm)