Situbondo, HarianForum.com- Irsan Surya Imama tidak menampik, bahwa dirinya memang berniat mengajak bupatinya untuk bersama sama menjenguk warga yang telah terpapar virus corona tanpa menggunakan alat pelindung diri atau APD. Ajakan kepada bupati Situbondo tersebut telah ditulis di salah akunnya pada salah satu sosial media.
“Memang saya mempunyai niat mengajak bupati untuk menjenguk warganya yang terpapar covid tanpa menggunakan APD. Bukan takabur, atau terlalu percaya diri bahwa saya sudah kebal dari virus corona. Tapi dengan hasil pemikiran saya, insyaAllah asap cair grade I mampu menambah imunitas pada tubuh seperti yang saya alami,” ungkapnya.
“Pada saat menangani biasa berhadapan langsung dengan orang yang telah terpapar virus tanpa menggunakan alat pelindung khusus, dan itu saya lakukan bukan waktu kemarin, tapi sudah berbulan bulan, dan Alhamdulillah sampai sekarang tetap sehat. Yang perlu diketahui bahwa para leluhur bangsa kita menggunakan asap cair sebagai obat, kurang lebih selama 30 tahun,” kata Irsan.
“Selain menyembuhkan Covid-19, asap cair dengan bahan baku tempurung kelapa grade I mampu menyembuhkan bronkitis, kolestrol, asam urat, stroke, diabetes, kanker payudara, flu, dan asam lambung. Sedangkan asap cair grade III dipergunakan untuk tanaman, yang grade II digunakan pada hewan. Makanya sekarang saya mengajak bupati, untuk menjenguk dan bertemu langsung dengan warganya yang menderita tanpa memakai APD,” tambah Irsan Surya Imana kepada Harian Forum.
Setelah menangani kurang lebih 20 orang yang terpapar virus corona dan semuanya dinyatakan negatif berdasarkan tes swab, justru Irsan saat ini menghadapi situasi yang cukup melelahkan. Setiap hari puluhan warga yang membutuhkan asap cair datang ke rumahnya, namun dirinya tidak bisa memenuhi permintaan, belum lagi permintaan tersebut datang melalui telepon selulernya.
Irsan berterus terang, dirinya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut karena kapasitas asap cair yang diproduksinya sangat jauh sangat tidak mencukupi dengan jumlah permintaan, instalasi produksi asap cair yang dimilikinya hanya satu.
Sebenarnya salah satu warga Mimbaan, kecamatan Panji, kabupaten Situbondo ini beberapa waktu yang lalu pernah melakukan komunikasi dengan bupati Situbondo, menyampaikan salah satu solusi penanganan pandemi virus corona di Situbondo. Namun hasil komunikasi dengan apa yang disampaikan kepada bupati , hingga sampai saat ini tidak ada jawaban yang pasti.
“Penyampaian saya pada bupati tentang asap cair, bukan untuk kepentingan saya sendiri tapi untuk warga Situbondo. Daerah harusnya memiliki instalasi asap cair. Namun sebenarnya yang paling ideal, untuk setiap desa bisa memiliki instalasi sendiri. Kalau di setiap desa mempunyai instalasi, warga akan bisa mengolah dan menggunakan sendiri dalam upaya pencegahan terhadap pandemi Covid-19,” pungkasnya.
“Untuk saat ini yang paling rentan terpapar virus corona adalah para tim medis, karena para pekerja medis secara rutin bertemu atau berkumpul dengan para pasien, tentunya keluarganya juga rawan tertular. Yang saya ketahui disini tidak terbuka dalam informasi. Beberapa waktu yang lalu ada salah satu pekerja medis datang ke sini ( rumah ). Saya menemuinya, ternyata istrinya dinyatakan positif dan telah menjalani karantina, bicara positif berarti berdasarkan dari hasil pemeriksaan swab (Polymerase Chain Reaction swab test). Selain istrinya bapak mertuanya, ibu mertuanya, termasuk neneknya juga mengalami hal yang sama, dan semua dikarantina. Hanya bapak itu yang tidak terpapar, dan kejadian tersebut sampai saat ini tidak pernah diberitakan,” jelasnya.(Ans)