Berita

IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar Diharapkan Memperdalam Ilmu Tehnokrasi

797
×

IPNU-IPPNU Kabupaten Blitar Diharapkan Memperdalam Ilmu Tehnokrasi

Sebarkan artikel ini

Blitar, Harian Forum.com – Digelar di Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, rangkaian pembukaan konferensi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU ke XXIV dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU ke XXIII Kabupaten Blitar, (2/12) telah paripurna berjalan sesuai agenda. Dalam gelaran pembukaan, tampak hadir Drs KH Arif Fuadi, MM., Ketua Tanfidzyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, H.Abdul Munib S.IP, anggota DPRD Kabupaten Blitar, Drs Baharudin, MPd, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Muhammad Rifa’i,S.Ag Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Mujianto, S.Sos, MSi Ketua PPI kabupaten Blitar serta para alumni pengurus IPPNU lainnya.

Pada satu rangkaian acara sambutan, Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur, M Fakhrul Irfansyah menyampaikan pesan, pada periode ke depan kepengurusan IPNU dan IPPNU akan menghadapi proses – proses kebangsaan, baik proses bernegara juga proses demokrasi, dimana para pakar di Indonesia telah menyepakati Nahdlatul Ulama merupakan ceruk terbesar. Selain itu disampaikan, para pakar juga menyepakati usia – usia milenial ber Gen-Z di Indonesia menempati angka di atas 55 persen, dimana IPNU dan IPPNU masuk pada usia milenial ber Gen-Z.

Ditemui seusai pembukaan, kepada Harian Forum.com, M Fakhrul Irfansyah menuturkan, bahwasanya konferensi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU ke XXIV dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU ke XXIII Kabupaten Blitar, merupakan agenda periodik, memiliki tujuan untuk merumuskan garis – garis besar haluan organisasi selama satu periode mendatang, yang berorientasi bagaimana membangun kepemimpinan organisasi yang lebih bijaksana.

” Kita hidup di Jawa Timur dengan segala dinamikanya, secara demografis sangat besar.
Tentunya menjadi kondisi tersebut merupakan tantangan dalam kepemimpinan tersendiri, dengan menciptakan iklim organisasi yang lebih bijak. Saya berharap rekan – rekan yang ada di Blitar, bisa memperdalam ilmu – ilmu tehnokrasi. Karena tantangan di abad kedua Nahdlatul Ulama ini tidak jauh dari tantangan – tantangan tehnokrasi. Jadi semua peserta yang ada disini bisa menjadi tehnokrat di masa yang akan datang, serta memberikan iklim yang baru.” tuturnya.

M Fakhrul Irfansyah, Ketua PW IPNU Jatim (kanan)

IPNU dan IPPNU mempresentasikan sebagai generasi milenial, dimana generasi G-Z telah memiliki pengaruh signifikan, yang sangat berpotensi bisa menentukan salah satunya keputusan arah politik negara. Ditanya jumlah pemilih yang mendominasi, generasi milenial telah terbiasa hidup di era digitalisasi, terutama kemampuannya menangkap informasi menghadapi proses formal untuk memilih personal untuk jabatan pemerintahan dan menerima atau menolak proposisi politik melalui pemungutan suara atau pemilihan umum. Pernah menjabat Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Bojonegoro, Irfansyah memberikan pandangan, bahwa dalam pesta demokrasi, yang menarik bagi generasi milenial mayoritas memiliki karakteristik tersendiri untuk mengambil keputusan, harus ada multiple choice.

 

Alumni Pengurus IPNU Blitar

” Dari banyaknya pilihan ada degradasi yang menjadi keputusan – keputusan. Akan tetapi semua melalui proses yang berbeda dengan masa diatasnya, karena harus ada pilihan, harus ada kemantapan dan harus ada pertimbangan, sebelum membuat keputusan atas kebijakan ” jelas M Fakhrul Irfansyah.

Sesuai agenda konferensi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU ke XXIV dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama atau IPPNU ke XXIII kabupaten Blitar, Minggu (3/12) sidang pleno pemilihan Ketua Cabang IPNU dan IPPNU masa khidmat 2023 – 2028 bakal diselenggarakan. Yang menarik, nama Alfi Fariha Husna Ilma tercatat sebagai salah satu peserta kandidat bakal calon pada konferensi cabang. Alfi Fariha Husna Ilma merupakan duta pelajar Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar yang memiliki semangat tinggi nguri – nguri NU, mengikuti jejak tapak perjuangan ibundanya sebagai aktivis IPPNU, Fatayat, hingga Muslimat.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *