Pertanian

Integrated Farming P4S Tani Makmur Jaya , Wahana Edukasi Pertanian Masa Depan

711
×

Integrated Farming P4S Tani Makmur Jaya , Wahana Edukasi Pertanian Masa Depan

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Selain tanaman pangan padi dan jagung, dibentangan area pertanian dengan luas 15 ribu meter persegi, juga tumbuh serta terawat tanaman Olerikultura atau tanaman sayuran berupa sawi, kangkung, bayam, bawang merah dan cabe dan beberapa tanaman sayuran lainnya.

Dituturkan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya atau P4S Tani Makmur Jaya, Sumidi dalam waktu dekat, di green house yang berdiri di lahan pertanian dan berlokasi di desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, bakal dibudidayakan tanaman bunga atau florikultura jenis tanaman bunga anggrek. *Klik disini untuk tonton video”

Pertanian yang dirintis Sumidi saat ini tidak hanya terhenti pada tanaman pertanian. Dari pengalaman mengembangkan tanaman yang digunakan sebagai makanan ternak di Repoblikan’i Madagasikara, sebuah negara pulau di Samudra Hindia lepas pesisir timur Afrika dengan rekayasa tehnologi pertanian, dirinya membangun sistem pertanian dengan penggabungan aktivitas pertanian, peternakan dan perikanan dalam satu lahan, dengan tujuan dapat menjadi salah satu solusi untuk peningkatan produktivitas lahan serta konservasi lingkungan dengan memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

Di area pertanian P4S Tani Makmur Jaya, selain menjadi tempat budidaya tanaman pangan maupun tanaman hortikultura juga terdapat ternak kambing dan sapi serta beberapa jenis ikan yang dibudidayakan baik menggunakan tehnologi yang mengandalkan pasokan oksigen serta memanfaatkan mikroorganisme pada air yang dikenal bioflok, dalam pembudidayaan ikan lele, ikan nila serta ikan gurami juga telah dikembangkan pada kolam.

Disampaikan Sumidi, tidak tersisanya limbah pertanian atau zero waste agriculture dalam pertanian berkelanjutan, limbah pertanian dimanfaatkan sebagai alternatif pakan ternak. Sedangkan limbah ternak berupa kotoran hewan dikelola menjadi pupuk tanaman pertanian, sehingga pelaku pertanian tetap menjalankan aktivitasnya meskipun pupuk sintetis tidak mudah diperoleh para petani. Selain efisiensi biaya pada proses produksi, dengan memanfaatkan pupuk organik, akan menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.

“Pertanian masa depan dan masa depan pertanian menjadi motto kami, bagaimana pertanian masa depan nanti tergantung pertanian pada saat ini. Dengan progres zero waste, dimana sampah atau limbah pertanian dapat digunakan kembali dalam satu sistem pertanian terpadu. Sisa tanaman bisa digunakan untuk peternakan, sedangkan limbah peternakan yang telah difermentasi untuk dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman anggrek. Dan air limbah dari perikanan bisa dialirkan pada lahan lahan baik tanaman pangan padi dan jagung maupun hortikultura,” tutur Sumidi kepada HarianForum.com.

Konsep pertanian yang dilakukan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya atau P4S Tani Makmur Jaya, Sumidi optimis pertanian terintegrasi mampu memperoleh terapan agroteknologi terpadu yang menghasilkan peningkatan ekonomi berkelanjutan serta ramah lingkungan.

” P4S Tani Makmur Jaya dengan Integrated Farming, menjadi wahana edukasi dengan harapan bisa mengenalkan penerapan pertanian masa depan, terutama bagi generasi yang akan datang dengan memberikan edukasi melalui pelatihan pelatihan tehnologi pertanian mulai dari anak anak sekolah disemua tingkatan, kelompok tani atau masyarakat umum lainnya, sebagai wawasan pertanian masa depan dan masa depan pertanian,” pungkas Duta Petani Milenial Dan Petani Andalan komisariat kabupaten Blitar. (Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *