Peristiwa

Ini Modus Oknum Guru SMPN di Jombang yang Cabuli 25 Siswinya

195
×

Ini Modus Oknum Guru SMPN di Jombang yang Cabuli 25 Siswinya

Sebarkan artikel ini
Orang Tua Siswi yang Jadi Korban Pencabulan ME Saat Berkumpul di Sekolah Bersama Kepsek dan Pihak Kepolisian (det)

Jombang, HarianForum.com – Salah satu SMPN di Jombang sedang menjadi sorotan publik, pasalnya salah satu oknum guru disekolah tersebut diduga telah melakukan pencabulan terhadap 25 siswinya.

Kepala sekolah SMPN di Jombang, Suprayitno juga membenarkan dugaan pencabulan oleh salah satu oknum guru disekolah tersebut, yakni ME.

Dirinya juga menduga perbuatan tersebut tak hanya dilakukan di dalam sekolah, pada saat kegiatan kemah diluar sekolah ME juga melakukan tindakan cabul itu di dalam tenda. Namun, ME tak sampai melakukan persetubuhan dengan para korban.

Dikatakan olehnya, “Kami sudah memutus jalur komunikasi dengan siswa, dia (ME) seminggu yang lalu kami pindah. Dia sudah membuat pernyataan mengakui kesalahannya di buku pembinaan, berikutnya kami serahkan ke Dinas Pendidikan.” Ujarnya.

Sehari-hari, ME mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut Suprayitno, terduga pelaku pencabulan siswa ini aktif membina spiritual siswa. ME sendiri sudah mengajar disekolah tersebut selama 1 tahun 7 bulan.

Lebih lanjut Suprayitno mengatakan, “Kami sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan, terserah dinas memberi hukuman apa. Harapan kami dan para guru, ME keluar dari sekolah ini. Anak-anak juga menuntut ME keluar.” Pungkasnya.

Sementara itu, sejumlah orang tua siswa mendatangi sekolah tersebut dan menuntut agar ME diberi tindakan tegas. Salah satu orang tua siswa bernama Rudi mengatakan bahwa dugaan pencabulan itu mencuat saat 6 siswi melapor ke guru Bimbingan Konseling.

Keenam siswi tersebut mengaku telah dicabuli oleh ME, namun saat ditelusuri lagi, ternyata ada sekitar 25 siswi yang menjadi korban. “Yang melapor hanya 6 anak, kalau kami telusuri ada 24-25 anak yang menjadi korban.” Ujar Rudi di SMPN di Jombang, Senin (12/2/18).

Dijelaskan olehnya bahwa modus pencabulan tersebut dilakukan dengan cara rukyah disekolah, namun ME melakukan rukyah dengan cara tak semestinya.

Disitu ME melakukan perabahan ke tubuh siswa, dan anak-anak dimasukkan ke dalam kamar mandi, penyiksaan juga kerap terjadi. “Ada perabaan alat vital anak-anak dan juga ada upaya persetubuhan, tapi tidak sampai masuk.” Tambahnya. (Det/Frm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *