NGANJUK, HarianForum.com – Antisipasi perubahan musim dari hujan ke musim kemarau 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk memetakan 11 wilayah yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sejumlah langkah yang telah disiapkan dalam upaya mengantisipasi terjadinya karhutla diantaranya yakni BPBD bersama Forpimcam dan KPH serta Destana secara intensif melakukan sosialisasi dan pengarahan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga.
Persiapan juga dilakukan pada pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan bila terjadi karhutla. Termasuk petugas serta relawan yang siap diterjunkan untuk melakukan pemadaman karhutla.
Peralatan yang telah disiapkan, diantaranya dua unit armada tanki air, 10 unit kendaraan operasional roda dua, armada angkut personil, peralatan manual penghalau dan pemadam api (gepyokan) dan sebagainya.
Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk, Abdul Wakid, bahwa wilayah rawan karhutla tersebut dibagi dalam dua jenis hutan yakni hutan produksi yang ada di sembilan kecamatan dan hutan lindung yang terdapat di dua kecamatan.
“Untuk jenis hutan lindung ada di Kecamatan Sawahan atau wilayah pegunungan Wilis serta di Kecamatan Ngluyu atau perbukitan wilayah utara Nganjuk. Sedangkan untuk jenis hutan produksi ada di Kecamaan Loceret, Ngetos, Bagor, Wilangan, Gondang, Pace, Jatikaleng, Lengkong, dan Rejoso,” jelas Wakid. (*Pemkab)