KesehatanPemerintahPeristiwa

Ini Harapan Kang Marhaen Dalam Rakor Permasalahan Dan Percepatan Penurunan Stunting

743
×

Ini Harapan Kang Marhaen Dalam Rakor Permasalahan Dan Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, HarianForum.Com – Rapat Koordinasi (Rakor) bersama stakeholder dan mitra kerja melakukan rembuk permasalahan stunting dan percepatan penurunan stunting yang secara resmi dibuka oleh bupati Nganjuk Marhaen Djumadi bertempat di Pendopo KRT Soesro Koesoemo Kabupaten Nganjuk. Pada Selasa, 23 Mei 2023.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, seluruh jajaran Forkopimda, pihak terkait termasuk lembaga kesehatan, akademisi, organisasi masyarakat, dan sektor swasta yang peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.

Dalam sambutannya Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, mengungkapkan Stunting merupakan masalah serius melihat dari analisa data angka stunting yang masih lumayan tinggi di kabupaten Nganjuk ini merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah daerah, melainkan  tanggung jawab semua elemen masyarakat dalam penanganan stunting. Ia menambahkan bahwa dalam rakor tersebut nantinya, para peserta akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan best practice dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Bupati Nganjuk menekankan pentingnya komitmen serta upaya pencegahan stunting sejak dini.

Ditemui usai acara, kang Marhaen menjelaskan, “Penyebab stunting sendiri dipengaruhi oleh faktor genetik, pernikahan dini, asupan gizi kemudian sanitasi. Ini yang akan kita fokuskan pada peningkatan akses informasi gizi yang tepat dan akurat, pemberian makanan bergizi seimbang, perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak, edukasi serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan sejak masa kehamilan hingga balita.”

Ia menambhkan angka prosentasi stunting di Nganjuk pada tahun 2021 mencapai 25,3% lalu tahun 2022 kemarin 20% dan untuk tahun ini kita targetkan 15% selanjutnya untuk 2024 diharapkan turun menjadi 14%. Untuk itu asupan gizi seperti makan ikan inilah yang akan menjadi intervensi nantinya.”Tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *