HarianForum.com – Jombang, Day Old Duck DOD atau biasa disebut meri (anak itik/Red) menjadi hal yang sangat vital dalam budidaya itik. Jika salah dalam memilih DOD, dijamin bisa gagal panen, dan tidak kembali modal.
“Sebaik apapun ransum makannya, jika DOD nya tidak kualitas maka panenpun tidak sempurna, dan keuntungan menipis”. Demikian disampaikan Mujiono pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya P4S Meri Rejeki Minggu (01/7/17)
Pemilihan DOD harus dilakukan dengan baik dan benar, selain dari faktor genetik juga, faktor phisicly DOD itu sendiri sangat menentukan, “Kami memproduksi beberapa jenis DOD, seperti packing, hibrida maupun lokal, sortir selalu kita lakukan saat meri baru menetas, sebelum diserahkan ke customer.” Katanya
Tiga faktor saling berkaitan, mulai dari bibit, pakan dan kandang. “Kami siap melayani konsultasi apa saja seputar budidaya itik, baik pedaging maupun petelur, bisa langsung datang saja ke P4S Meri Rejeki, di Desa Rejoso Pinggir Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang”. Ujarnya
P4S Meri Rejeki yang saat ini memiliki mesin tetas sebanyak 215 unit, dengan kapasitas tetas per unit 300 butir telur ini, bukan tiba-tiba sukses, perjalanan yang panjang dilakukan Mujiono dan kawan-kawan dimulai dari kelompok ternak itik yang dirintisnya.
Berbagai benturan dialami, berbagai ujian dijalani, dalam waktu yang bersamaan mereka terus menimba dan menimba ilmu, baik dari sesama kelompok maupun dari SKPD terkait sebagai pembina kelompok.
Hanya waktu yang berbicara, seiring dengan berjalanya waktu, usaha Mujiono dan anggotanya membuahkan hasil, Meri Rejeki mulai banyak dikenal orang, orderan terus mengalir, makin lama Customer makin manja, mereka tidak hanya membeli DOD yang di Produksi Meri Rejeki, “Setiap mereka membeli DOD rata-rata berikut ilmu budidayanya”. Ujar Mujiono sembari tersenyum.
Kata Mujiono, beragam sekali orang yang datang membeli DOD ada yang sudah siap metal dan materi sebagai peternak itik, ada yang hanya ingin coba-coba ternak itik, ada juga yang nekat ingin memiliki usaha, akan tetapi belum punya pilihan usaha apa yang ingin dia tentukan.
Dengan sabar dan iklas Mujiono memberikan “konsultasi” gratis kepada Customer nya, berawal dari situlah, kelompok Meri Rejeki berkembang menjadi P4S, karena P4S adalah sebuah lembaga yang memiliki produk permagangan dan pelatihan.
Tahun 2011 adalah tahun bersejarah bagi P4S Meri Rejeki, pasalnya saat itu Mujiono mendapatkan pengakuan sebagai pengelola P4S oleh Forum Komunikasi FK P4S Kabupaten Jombang, dengan disaksikan seluruh Pengelola P4S se Kabupaten Jombang, dan SKPD terkait, yakni Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten jombang, serta FK P4S Propinsi sebagai peninjau
Sebagai pengelola P4S Mujiono terus berbenah diri, mulai dari Kelembagaanya sampai dengan sarana prasarananya, bagaimana dia menyiapkan sekretariat, selain itu juga harus menyiapkan kelas untuk pelatihan, satu paket dengan menata ruang produksi sebagai sarana magang, semua bisa terlampaui dengan baik.
Nama P4S Meri Rejeki terus mencuat, dan kedisiplinan terus terjaga, karena itulah saat mengikuti lomba tingkat Kabupaten lolos, kemudian bertanding ditingkat Propinsi dan terakhir menyabet juara II tingkat nasional, sampailah Meri Rejeki di Istana Negara, “Sejujurnya, ada perasaan bangga di sanubari saya, saat saya bisa bertemu dan diberi penghargaan yang langsung diserahkan pak Presiden Jokowi tahun lalu”. Katanya (snk)
