Blitar, HarianForum.com – Tinggalkan ketergantungan terhadap pabrikan, hal ini diserukan Imam Maftuh, petani asal Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, secara swadaya mampu membuat pupuk sendiri.
Lebih lanjut Maftuh menyampaikan bahwa, pentingnya memperhatikan dan memanfaatkan kearifan lokal agar petani tidak terus bergantung pada pabrikan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi dirinya.
“Ketika barang pabrikan baik itu berupa bibit, pupuk, pestisida sekalipun, apabila menghilang dari pasaran, apa yang bisa dilakukan oleh petani, kita tidak akan bisa berbuat apapun andai itu terjadi.” Ujarnya.
Karena itu Maftuh mengajak para petani untuk keluar dari ketergantungan pupuk pabrikan dengan cara beralih ke pupuk organik, disekitar kita banyak bahan yang bisa dijadikan pupuk nabati sekaligus pestisida nabati, “Salah satu yang saya lakukan membuat pupuk dengan bahan dasar daun dan buah.” Katanya Maftuh yang juga ulama ini.
“Bahan pembuatan pupuk kami peroleh dari sekitar rumah saja yaitu daun dan buah, sedangkan susu dan tetes kami masih membeli.” Tutur Maftuh, menjawab pertanyaan HarianForum.com Selasa (9/1/18).
Menurutnya, pemakaian pupuk buatan sendiri atau mandiri, di desa tersebut merasakan idak h basi, Maftuh berharap pihak pemerintah mendukung penuh ide dan kreatifitas para petani dengan memberikan fasilitas di setiap desa. (anis/nur)