BeritaEkonomiPendidikan

Hari Pendidikan Nasional, Berikut Kisah Inspiratif Seorang Siswa SD yang Bercita-cita Menjadi Polisi

413
×

Hari Pendidikan Nasional, Berikut Kisah Inspiratif Seorang Siswa SD yang Bercita-cita Menjadi Polisi

Sebarkan artikel ini

NGANJUK, HarianForum.com – Hari Pendidikan Nasional merupakan momen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Namun, di balik keironisan dunia pendidikan, terdapat cerita luar biasa dari Mohamad Ilun Zainul Huda, seorang siswa kelas 3 SDN Gejakan 2, Desa Gejakan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Ilun, anak dari pasangan Mohammad Nur Huda dan Binti Astutik, dikenal sebagai siswa yang suka bergaul meski berasal dari keluarga kurang mampu. Ia memiliki semangat tinggi dalam mengejar cita-citanya untuk menjadi seorang polisi.

“Uang hasil dari rosokan dibuat makan, biaya sekolah, dan untuk adik-adiknya. Sudah 3 tahun cari rosokan, mulai kelas 1 SD. Rasanya senang bisa bantu orang tua cari uang. Cita-cita saya pengen jadi polisi,” Ungkap Ilun.

Guru kelas Ilun, Dina Novitasari, mengungkapkan bahwa Ilun adalah siswa yang rajin, pandai bergaul, dan cekatan dalam menerima pelajaran dari guru-gurunya.

“Ilun anaknya rajin. Di sekolah juga mau bergaul dengan temannya, tidak menyendiri, dan suka bergaul. Setia kawannya tinggi, rajin belajar, dan ada kemauan belajar,” Jelas Dina Novitasari.

Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, setiap sepulang sekolah Ia membantu orang tuanya dengan memulung botol plastik dan kardus di sekitar Kota Nganjuk. Setiap harinya, Ilun dan orang tuanya berjalan sekitar 4 hingga 5 kilometer untuk mengumpulkan botol plastik di kantor pemerintahan dan toko swalayan, hingga menjelang waktu Magrib.

Pekerjaan ini Ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, karena ayahnya hanya bekerja serabutan.

Binti Astutik, ibu Ilun, menyampaikan bahwa setiap hari mereka harus mengais rezeki dengan mengumpulkan botol plastik bersama anaknya. Dari hasil memulung ini, mereka bisa mendapatkan uang sekitar 24 ribu hingga sekitar 30 ribu rupiah per hari.

“Untuk biaya sekolah, saya hanya bisa mengandalkan bantuan dari pemerintah saja, seperti PKH dan PIP. Jika belum ada bantuannya, belum bisa bayar. Satu hari paling minim cari rosokan dapat 24 ribu sampai 30 ribu,” Ungkapnya.

Ilun Zainul Huda, dengan semangat dan dedikasinya, menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan tekadnya untuk meraih cita-citanya di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.

 

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *