Nganjuk, HarianForum.com- Hari ke 56, pria lajang berumur 46 tahun, Amirudin, pejalan kaki Medan Sumatra Utara dengan tujuan Banyuwangi Jawa Timur ini telah sampai di Kabupaten Nganjuk pada hari Rabu (16/01/19). Saat median ini menelusuri jejaknya, Amirudin sedang didampingi ISN Informasi Seputar Nganjuk di Desa Selo Kecamatan Bagor Nganjuk.
Karena rasa syukurnya kepada Allah SWT, Amirudin mengaku dirinya jalan kaki karena melaksanakan Nadharnya. Saat itu dirinya sakit lumpuh selama 7 bulan, dan mengucap nadhar jika Allah memberi kesembuhan kepada dirinya dia akan berjalan kaki menuju tanah kelahirannya dan tempat tinggal orang tuanya yaitu Ketapang Banyuwangi.
Pria asal Desa Mandailing Kecamatan Serambah Kabupaten Serdang Dedagih Medan Sumatra Utara ini mengaku dalam perjalananya sempat mengalami rintangan, saat di daerah Lampung, tepatnya daerah Watu dan Rajapasa, di sekitar lampu merah Rajapasa sempat ditodong preman, dan dia nekat melawan.
Tekat Amirudin untuk bisa sampai di Banyuwangi mendorong Amirudin untuk melawan segala rintangan, tak terkecuali preman sekalipun, saat dirinya melawan preman di Rajapasa.
“Dari pada saya mati konyol ditikam pisau oleh mereka, saya harus lawan meskipun tanpa senjata, saat saya tendang kemaluannya, teman-teman mereka berdatangan, saat itu yang kupikir hanyalah, Aku apa kamu yang mati,” ungkap Amirudin beruntung Amirudin saat itu ada dua orang polisi datang, sehingga Amirudin aman dan terselamatkan.
Ketika Amirudin melewati Desa Selo Kecamatan Bagor banyak masyarakat yang menaruh simpati dan memberikan dukungan dengan hanya sekedar berjabat tangan, atau mengajak selfi, tadi sore meskipun kondisi hujan rintik namun masyarakat rela menyambut Amirudin dengan berjajar dipinggir jalan, ada yang sempat memberikan taliasih pun sambil jalan, selama hampir dua bulan ini Amirudin mengaku telah menghabiskan sandal jepit sebanyak 6 pasang.(Nur)
