Pertanian

GPN Memperkenalkan Padi Gogo IPB 9G, Benih Padi Unggul Pada Lahan Kering

380
×

GPN Memperkenalkan Padi Gogo IPB 9G, Benih Padi Unggul Pada Lahan Kering

Sebarkan artikel ini
Sudargo Ronggo, petani kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Bogor, HarianForum.com- Informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik bahwa pada tahun 2010, tercatat lahan kering di Indonesia mencapai 63.400.000 hektar. Sedangkan lahan kering tersebut melingkupi lahan pekarangan, tegalan, kebun, ladang, huma, padang rumput, dan lahan yang sementara yang tidak diusahakan. Khusus untuk lahan berupa tegalan atau huma memiliki luas 13.400.000 hektar.

Pada tahun 2019, Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional melaporkan luasan adanya lahan padi ladang hingga 1.240.000 hektar. Dengan melihat serta mengamati kondisi tersebut, Gerakan Petani Nusantara atau GPN, mendorong peningkatan literasi petani untuk optimalisasi produktivitas tanaman pangan dengan pemanfaatan lahan lahan kering

Benih padi gogo IPB 9G.

Dalam pers release pada tanggal 30 Maret 2021, ketua umum Gerakan Petani Nusantara Dr. Ir. Suryo Wiyono M.Sc.Agr menyampaikan, Gerakan Petani Nusantara memiliki pemikiran bahwa dengan masih luasnya lahan kering, merupakan salah satu potensi kekuatan penopang, untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Dan perihal tersebut merupakan perihal yang sangat penting, mendukung terwujudnya kedaulatan pangan bangsa.

Disampaikan pada pers release yang digelar di Bogor, ketua umum Gerakan Petani Nusantara menyayangkan bahwa daya produksi padi saat ini pada lahan lahan kering di Indonesia masih mampu menghasilkan padi hanya berkisar 4 ton per hektar, atau bahkan bisa lebih rendah lagi.

Suparjiem, petani Gunung Kidul, DIY.

Dengan realitas yang ada, dan dipandang sangat perlu adanya peningkatan produksi dengan menggunakan pendekatan teknologi, merupakan sebuah jawaban persoalan diatas.Gerakan Petani Nusantara, terus mendorong petani untuk memperkaya literasi terhadap potensi lahan kering, termasuk meningkatkan kapasitas petani dalam pengadopsian terhadap teknologi yang baru. Salah satu tehnologi baru yang diperkenalkan, merupakan hasil karya salah satu anak bangsa dengan hadirnya varietas benih padi unggul untuk lahan kering.

Gerakan Petani Nusantara telah melakukan kerjasama dengan Dr. Ir. Hajrial Aswidinnoor, M.Sc, ahli genetika dan pemulia tanaman padi yang selalu berupaya mendiseminasikan varietas unggul padi gogo IPB 9G kepada petani. Varietas yang memiliki karakter agak rentan WBC biotipe 1, namun memiliki daya agak bertahan terhadap WBC biotipe 2 dan 3.Varietas padi gogo IPB 9G, tahan terhadap penyakit Blas ras 073, tetapi memiliki kekuatan bertahan walaupun tidak sepenuhnya terhadap Blas ras 033, 001 dan 051. Rentan terhadap Blas ras 133, 173, 013, 041 dan 023.

Podho, petani Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Hasil pengamatan padi gogo IPB 9G memiliki toleransi terhadap keracunan Al 40 ppm dan agak peka terhadap kekeringan. Varietas IPB 9G mampu beradaptasi dengan baik di lahan kering subur dan lahan kering masam pada dataran rendah sampai pada 700 mdpl, telah resmi dilepaskan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian  Nomor 335 /Kpts/TP.030/5/2017.

Salah satu petani yang berdomisili dan memiliki lahan di kabupaten Pati dan kabupaten Blora propinsi Jawa Tengah, kabupaten Gunung Kidul propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta kabupaten Bojonegoro propinsi Jawa Timur, melakukan uji coba teknologi benih padi gogo IPB 9G.Sejumlah benih padi telah dikirimkan kepada petani yang tinggal dan memiliki lahan, baik di kabupaten Pati, Blora, Gunung Kidul maupun kabupaten Bojonegoro pada tanggal 29 Maret 2021. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi tonggak awal bagi Gerakan Petani Nusantara untuk menjadi jembatan diseminasi teknologi dan inovasi perguruan tinggi kepada petani di masa mendatang.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *