Serba-serbi

Gerakan Penanaman Pohon, Menghidupkan Harmonisasi Dengan Alam

161
×

Gerakan Penanaman Pohon, Menghidupkan Harmonisasi Dengan Alam

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Dengan alasan untuk penguatan ekonomi penebangan pohon pohon banyak dilakukan. Dan perihal tesebut dilakukan sebagai upaya membuka lahan atau ladang tanaman pertanian yang diharapkan mendatangkan dan mempunyai nilai ekonomi.

Namun penebangan pohon pohon tidak terkendali yang terjadi, bisa menimbulkan malapetaka terjadinya tanah longsor. Ulah tanah yang bergerak kerap terjadi pada saat air hujan turun, karena air akan langsung masuk ke dalam tanah yang terbuka. Dan tidak adanya pohon yang dapat menahan air hujan, air meresap ke dalam tanah sehingga menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar dan kuat. Aliran air yang besar dan cepat menyebabkan pengikisan permukaan tanah.

Daerah yang rawan terjadinya gerakan tanah yang bisa menyebabkan longsor kerap terjadi di daerah pegunungan atau bisa perbukitan. Agus Saiful Arifin desanya termasuk di daerah perbukitan pegunungan Blitar selatan, melakukan langkah untuk mengatisipasi daerahnya yang telah lama mengalami kekeringan.Dan datangnya musim hujan, dikhawatirkan terjadinya reaksi alam yang tidak diingikan, dengan alasan melihat sedikitnya pohon pohon besar yang mempunyai fungsi sebagai penjaga gerakan tanah di desanya.

Sebagai upaya menghindari kejadian yang ditimbulkan oleh alam, kasun Kedung Biru bersama warga dan pemerintah desa serta komunitas pecinta lingkungan serta partisipasi warga di luar desanya, memutuskan untuk mengawali gerakan penghijauan atau menanam kembali pohon pohon secara swadaya di dan dari desanya.

Memulai dari diri sendiri keluarga dan lingkungan, Agus sangat berharap bisa menumbuhkan budaya untuk menjaga serta melestarikan tumbuh tumbuhan disekitar agar terjalin keharmonisan hidup antara manusia dengan alam.

”Kita merupakan pengguna sumber daya alam dari tanah, maka menjadi kewajiban untuk selalu menjaga harmonis dengan lingkungan terutama merawat dan melestarikan pohon pohon yang banyak berfungsi menjaga tanah” imbuhnya ”Bersama komunitas pecinta lingkungan Gesang, Insya Allah kami mengawali penghijauan pada tanggal 10 bulan depan,” terang Agus Saiful Arifin

Mujianto, S.Sos, MM koordinator Gerakan Semangat Anak Bangsa atau Gesang yang mendukung gerakan penghijauan di desa Kalitengah, sangat mengapresiasi langkah bijak keputusan warga dan pemerintah desa.

Menurutnya menanam pohon pohon dengan jenis akar serabut yang banyak merupakan salah satu menjaga kestabilan gerakan tanah. Menurut pemerhati lingkungan dan kebijakan publik ini, pohon pohon yang ditanam nanti diharapkan juga mempunyai nilai pendukung ekonomi, seperti tanaman buah buahan agar menjadi salah satu solusi.

”Semakin banyak pohon semakin banyak juga proses evapotranspirasi, dimana proses tersebut merupakan gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan tanah. Air yang diuapkan oleh tanaman atau tumbuhan dilepas ke atmosfer yang signifikan mengurangi kejenuhan air tanah, dan bisa menghindari terjadi kumpulan air di lapisan impermeable atau penghalang selektif yang tidak memungkinkan cairan atau gas apapun masuk melawatinya, dan proses akumulasi air tersebut justru bisa menjadi bahan gelincir sehingga terjadinya kejadian longsor,” jelasnya.

Aktivis pencinta lingkungan yang berdomisili di Kanigoro ini juga mengungkapkan rencana pohon pohon yang ditanam, nantinya tidak hanya untuk menguatkan tanah sebagai tindakan preventif terhadap longsor namun diharapkan bisa mempunyai nilai pendukung sebagai sumber ekonomi bagi warga.

“Tanaman atau pohon selain jati pohon sukun, nangka, bambu, kayu manis jambu mete, durian, waru gunung, lamtoro, mangga, rambutan, alpukat, klengkeng pohon tepat untuk ditanam disamping sebagai penguat tanah juga memiliki nilai ekonomi,” tandas Mujianto.

Penghijauan secara swadaya akan dilakukan secara terus menerus.Keterlibatan partisipasi masyarakat untuk menjadi donatur gerakan penanaman pohon kembali dengan memberikan atau menyumbangkan donasi bibit pohon sangat diharapkan , sebagai bentuk investasi kelestarian alam yang hijau jangka panjang agar nantina bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *