Blitar, HarianForum.com- Forum Ormas Islam Blitar Raya terdiri dari Gerakan Pemuda Ansor, Barisan Ansor Serbaguna, pemuda Muhamadiyah, Komando Kesiap siagaan Angkatan Muda Muhamadiyah, Forum Pembela Islam, Jamaah Anshorusy Syariah, dan para santri dari pondok pesantren baik dari kota maupun kabupaten Blitar, melakukan aksi damai untuk meminta ketegasan pemerintah kota Blitar untuk lebih konsisten menutup tempat hiburan baik cafe maupun karaoke yang ditenggarai sebagai sarang kemaksiatan.
Berkumpul di alun alun kota Blitar dalam aksi menyampaikan pendapat di muka umum ketua Forum Umat Islam Blitar Raya, Kharir Akbar, dalam orasinya menyampaikan dengan suara keras, bahwa kota Blitar jangan sampai dikotori oleh kemaksiatan dalam bentuk hiburan dan bentuk lainya.
Dirinya menjelaskan bahwa pada masa pergolakan politik hampir enam puluh tahun yang lalu, gerakan pemuda Ansor Blitar berkumpul di alun alun kota Blitar melakukan gelar apel Banser sebelum ikut melakukan penumpasan aksi PKI, dan sekarang Ansor bersama ormas Islam akan menumpas dan membumi hanguskan segala bentuk kemaksiatan.
”Kami sangat prihatin melihat Blitar sekarang ini penuh dengan kemaksiatan. Dulu di Blitar, para pahlawan, ulama, perintis, sesepuh Ansor melawan dan menumpas PKI yang jelas jelas menentang agama dan sekarang kami bersama ormas Islam di Blitar akan membumi hanguskan segala bentuk kemaksiatan,” tegas Kharir Akbar saat orasi di depan kantor Pemerintah kota Blitar.
Pada saat akan mengakhiri orasinya, Kharir tidak lupa mengingatkan kepada pihak pihak yang mencoba membuka kembali tempat hiburan yang bermasalah akan berhadapan dengan ormas Islam atau dengan umat islam. ”Kami ormas Islam yang berkumpul di sini mengingatkan baik kepada ormas, lembaga swadaya masyarakat, lawyer maupun bos bos atau siapapun yang mencoba membuka kembali tempat hiburan yang sudah ditutup, pasti berhadapan dengan kami ,” teriaknya keras disambut pekikan takbir beberapa kali.
Selain Kharir ketua FPI Blitar Danang, mengajak semua umat Islam untuk melakukan perlawanan terhadap bentuk kemaksiatan dan kemungkaran. Selanjutnya ketua Rijalul Ansor kabupaten Blitar Ardha Billy dalam orasinya, bahwa umat Islam sulit dipertemukan dalam ormas, namun dalam menghabisi kemaksiatan dan kemungkaran umat Islam sangat mudah bersatu.
Lanjut gus Billy panggilan akrab pengasuh salah satu pondok pesantren di Blitar ini, bahwa sebenarnya umat Islam tidak mudah diadu domba.Menurut gus Billy kenyataannya ada gerakan bersama baik dari Ansor, Banser, Kokam, FPI, JAS pada saat melawan kemungkaran dan kemaksiatan.
Setelah selesai melakukan orasi, plt Kasatpol PP mempersilahkan perwakilan peserta aksi masuk ke kantor pemerintahan kota Blitar, dilakukannya dengar pendapat dengan wakil walikota Blitar. Saat menerima perwakilan aksi damai, wakil walikota Santoso sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh Forum Umat Islam Blitar Raya. Diungkapkan oleh wakil walikota Blitar, bahwa pemerintah kota Blitar tetap konsisten menutup tempat hiburan lainnya apabila melakukan melakukan pelanggaran.
Selain itu Santoso menyatakan apabila ada pihak yang menjadi backing terhadap tempat yang bermasalah dirinya minta kepada Forum Umat Islam Blitar melawan bersama sama. ”Pemerintah kota Blitar akan menutup semua tempat yang melakukan pelanggaran atau bermasalah, apalagi yang mencoreng nama kota Blitar. Apabila ada pihak yang membacking tempat tempat yang bermasalah, kita akan melawan bersama ,” lanjutnya ”Masalah aqidah, saya akan berdiri bersama forum umat Islam Blitar untuk memberantas kemaksiatan,” tegasnya dihadapan perwakilan peserta aksi.(Anis)