Uncategorized

Fasilitas Pelajar MTs Sunan Ampel Resapombo Doko, Memprihatinkan

334
×

Fasilitas Pelajar MTs Sunan Ampel Resapombo Doko, Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
Pemandangan ruang kelas MTs Sunan Ampel Resapombo.

BLITAR, HarianForum.com- Sepintas dilihat dari depan, nampak gedung sekolah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Resapombo secara fisik bangunannya tidak ada kekurangan.Namun ketika masuk dan melihat di dalam area ruang kelas, kondisinya memprihatinkan.

Pemandangan didalam ruang kelas terdapat meja kursi yang sebenarnya tidak layak untuk siswa setingkat sekolah menengah bahkan juga terlihat beberapa lobang menghiasi langit langit ruangan.

”Memang kalau terlihat dari luar, gedung ini tampak masih lumayan bagus.Tapi kalau melihat lebih dalam mungkin kondisinya tidak layak untuk kegiatan belajar,” tutur Mahsum, ketua yayasan Al Insanu Muiz Lidinillah yang menaungi lembaga pendidikan madrasah tsanawiyah Sunan Ampel.

Pembangunan madrasah merupakan buah semangat dari para tokoh warga dan pemuka agama yang mempunyai harapan dengan berdirinya lembaga pendidikan formal, agar dapat menampung warga desa sekitar untuk bisa meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi setelah tamat dari sekolah dasar.

Karena melihat kondisi desa Resapombo, kecamatan Doko, kabupaten Blitar merupakan daerah pegunungan. Atas prakarsa dari seorang tokoh agama Kyai Ngalimun Mustaqim, pada tahun 1993, mbah Ngalimun menginginkan madrasah tersebut bisa melakukan aktifitas mengajar dan belajar secara mandiri, karena sebelumnya madrasah yang dibangun diatas tanah wakaf dalam kegiatan belajar dan mengajar menggunakan istilah sekolah jarak jauh.Dari inisiatif kyai yang dikenal warga sekitar, dan didukung oleh beberapa tokoh masyarakat menindaklanjuti dengan mendirikan yayasan sebagai syarat legalitas lembaga pendidikan.

Menurut Mahsum, dengan lima kelas untuk siswa seratus lebih, madrasah Sunan Ampel, memaksimalkan lima ruang kelas tersebut untuk sarana belajar dan mengajar. Namun sekarang kondisinya lain, karena jumlah siswa yang mendaftarkan di madrasah tsanawiyah satu satunya yang ada di desa Resapombo, semakin tahun semakin berkurang.

Penyebab penurunan terjadi karena banyaknya sebagian orang tua meneruskan pendidikan anaknya di luar daerah. “Dengan melihat data siswa semakin tahun semakin menurun, namun sebenarnya permasalahan tersebut tidak terjadi hanya di madrasah tsanawiyah Sunan Ampel saja, akan tetapi di sekolah lain nampaknya juga ada perubahan penurunan jumlah siswa ” Lanjutnya ” penurunan siswa yang belajar karena, banyaknya orang tua yang menyekolahkan putra putrinya sekaligus belajar agama di pondok pesantren dan hanya terdapat di luar daerah, karena di wilayah kami tidak ada pondok pesantren,” jelasnya

Disinggung usaha mendapatkan bantuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki gedung, ruang belajar, fasilitas fasilitas belajar lainnya yang sudah tidak layak digunakan termasuk keinginan membangun musolla sekolah, Mahsum mengaku sebenarnya sudah berusaha mencari untuk mendapatkan bantuan baik dari pemerintah maupun dari donatur lain. ”Kami dan para pengelola madrasah lainnya sudah berusaha mencari agar sekolah bisa mendapatkan bantuan baik dari pemerintah maupun perseorangan, namun sampai sekarang tidak ada yang tereaslisasi.Sedangkan untuk menarik biaya lebih dari orang tua siswa sepertinya kami belum mampu menyampaikan dan melakukan,” tuturnya.(Anis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *