Pertanian

Eksistensi Petani Dan Peternak Tulungagung Dalam Gerakan Pangan Murah

782
×

Eksistensi Petani Dan Peternak Tulungagung Dalam Gerakan Pangan Murah

Sebarkan artikel ini

Tulungagung, HarianForum.com- Diselenggarakannya Gerakan Pangan Murah, secara nyata sangat membantu masyarakat selain dengan terjangkaunya harga bahan pokok, juga tetap terjaganya ketersediaan bahan pangan.

Acara bertajuk Aksesibilitas Pangan Murah Berkualitas Untuk Masyarakat, digelar di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung, menampilkan berbagai produk unggulan serta hasil olahan pertanian maupun peternakan, telah mendapat apresiasi serta respon yang signifikan dari masyarakat.

Mochamad Muzaiyin, salah satu peserta pameran produk pertanian unggulan dari gabungan kelompok tani atau gapoktan Mardi Rukun kelurahan Sembung, yang memamerkan produk unggulan bahan pangan beras, kepada HarianForum.com (11/8) dirinya mengungkapkan, bahwa acara gerakan pangan murah kabupaten Tulungagung tidak hanya membentuk wahana promosi produk-produk pertanian maupun peternakan.

Akan tetapi Muzaiyin berpendapat, gerakan pangan murah juga menjadi sebuah media untuk mendekatkan petani, peternak serta pengolah produk pertanian maupun peternakan dengan konsumen atau masyarakat yang berkunjung.

“Gerakan pangan murah yang diselenggarakan oleh dinas ketahanan pangan, selain untuk mengenalkan produk dari petani maupun peternak, dan juga disediakannya produk – produk dengan harga murah dibawah pasar, sangat diharapakan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dan adanya respon yang positif dari pengunjung atau masyarakat pada acara ini, menjadi parameter prospek dan juga acuan potensi pasar pertanian serta peternakan ke depan,” ungkap sekretaris Gapoktan Mardi Rukun Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung.

Bazar yang dihelat pada tanggal 8 hingga 12 Agustus 2023, tidak hanya menyediakan bahan pangan beras. Namun komoditas yang dibutuhkan masyarakat, juga disediakan dengan beragam mulai telur, ikan, daging, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, aneka buah, aneka sayur mayur hingga produk makanan olahan dari bahan lokal.

Ditempat yang sama, Samat salah satu petani desa Gambiran kecamatan Pagerwojo , yang terletak di lembah gunung Wilis dengan ketinggian kurang lebih 600 meter diatas permukaan laut, dalam sinergi bersama untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan bersama kelompok tani desanya, telah menyediakan berbagai hasil pertanian unggulan budidaya tanaman kebun atau dikenal dengan pertanian hortikultura.

“Ada buncis, jambu, jeruk, jeruk nipis, labu siam, wortel, cabe, kubis,sawi putih, prei dan masih banyak.Di desa saya banyak yang menjadi petani dan peternak sapi perah, dan saya sendiri pelaku pertanian hortikultura. Untuk air di desa saya, Insya Allah air selalu tercukupi karena meskipun seperti pada saat ini musim kemarau, tetapi disana tetap hujan. Mengikuti acara disini, kami ingin mengenalkan produk pertanian dari desa Gambiran Pagerwojo supaya dikenal oleh masyarakat luas,” tuturnya.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *