Blitar, HarianForum.com- Para pelaku usaha pembuatan makanan dan minuman berbasis tanaman herbal, dengan pemanfaatan lahan untuk pembudidayaan tanaman yang memiliki khasiat obat, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten Blitar.
Bukti adanya dukungan dari pemerintah kabupaten Blitar untuk menggali sumber daya alam juga mengembangkan sumber daya manusia agar memperoleh kemanfaatan selain meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman dengan pelestarian tanaman obat juga sumber ekonomi, dilakukan dengan menggelar pelatihan peningkatan mutu produksi dan pengolahan makanan dan minuman berbasis tanaman obat keluarga atau toga.
Dalam sambutan pada pembukaan pelatihan yang rencananya digelar 2 hari, Drs. Rony Candra Gunawan, ST. MSi, mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Blitar, menyampaikan bahwa pelatihan industri kecil menengah atau IKM berbasis tanaman obat keluarga untuk meningkatkan kualitas produk. Industri kecil menengah yang sudah melakukan produksi diharapkan memiliki hasil produk yang lebih berkualitas setelah mengikuti pelatihan.
“Dalam pelatihan peningkatan mutu produksi, kami mengundang instruktur yang mumpuni dan paham dalam situasi maupun kondisi pandemi seperti saat ini. Produk produk makanan dan minuman yang berbasis tanaman obat keluarga atau toga memang sangat dibutuhkan. Sedangkan untuk persaingan dalam pasar sangat luar biasa, maka dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk menaikkan grade di masa pandemi seperti saat ini,” jelas kepala bidang perdagangan dinas perindustrian dan perdagangan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Mudriah salah satu peserta pelatihan menuturkan kepada HarianForum.com dengan mengikuti pelatihan produksi tanaman obat keluarga, dirinya optimis selain memperoleh peningkatan ketrampilan juga manajerial usaha untuk memperoleh produk yang optimal. Selain peningkatan ketrampilan dan manajerial
menurutnya para peserta pelatihan terdorong untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di sekitar, sehingga akan terbangun penguatan kearifan lokal.
“Secara pribadi sangat senang memperoleh pengalaman dalam pelatihan. Selain memperbanyak teman juga mendapat wawasan produksi makanan dan minuman yang selama ini kami lakukan, terutama dimasa pandemi. Untuk saat ini kami memproduksi jamu, dengan bahan rempah rempah yang ada di sekitar kita seperti daun alpukat, daun sereh, jahe merah dan lainnya,” tutur Mudriah menjelaskan bahan bahan yang digunakan serta kandungan untuk kemanfaatannya.(Ans)