Nganjuk, HarianForum.com – Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyelenggarakan Pelatihan Menjahit Gelombang 1 selama 10 hari, mulai 18 hingga 27 Februari 2025. Pelatihan ini berlangsung di Kantor Disnaker Kabupaten Nganjuk.
Acara dibuka oleh Plt. Kepala Disnaker Nganjuk, Samsul Huda, didampingi Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan, dan Transmigrasi, Ninuk Siwi, serta instruktur pelatihan dari LPK Modes Al Amin, Mulyono.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan peserta agar dapat membuka usaha mandiri serta mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Nganjuk yang masih tinggi. Sebanyak 20 peserta, yang merupakan pencari kerja di wilayah Nganjuk, mengikuti kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Samsul Huda menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam mengikuti pelatihan.
“Pelatihan menjahit ini merupakan salah satu solusi untuk membuka peluang kerja. Jika peserta belajar dengan tekun dan penuh semangat, insyaallah ilmu yang diberikan instruktur dapat bermanfaat,” ujarnya.
Pembukaan pelatihan juga ditandai dengan penyerahan simbolis tas dan seragam kepada peserta oleh Plt. Kepala Disnaker, Kabid Penempatan Tenaga Kerja, serta instruktur pelatihan.
Saat diwawancarai, Samsul Huda mengungkapkan bahwa program pelatihan ini ditujukan bagi masyarakat yang sedang mencari pekerjaan, baik yang menganggur maupun setengah menganggur.
“Tahun ini, kami menyelenggarakan pelatihan menjahit. Sebelumnya ada pelatihan bengkel motor dan las. Ke depan, kami akan terus menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan pasar dan permintaan dari sektor usaha swasta,” katanya.
Sementara itu, instruktur menjahit dari LPK Modes Al Amin, Mulyono, menjelaskan bahwa peserta akan diajarkan berbagai keterampilan dasar hingga mahir dalam menjahit.
“Kami mulai dari perawatan mesin, cara mengukur dan memotong kain, hingga menjahit pakaian jadi. Harapan kami, peserta bisa bekerja di pabrik atau bahkan membuka usaha sendiri agar tidak bergantung pada perusahaan,” ujarnya.
Pemerintah daerah berharap pelatihan ini dapat menekan angka pengangguran secara signifikan. Selain itu, peserta yang telah mendapatkan keterampilan diharapkan dapat bekerja di sektor formal maupun informal, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nganjuk.