Nganjuk, HarianForum.com- Keadaan ekonomi yang pas-pasan bahkan cenderung kurang membuat Wiji Astutik warga Jl. Barito gang sungai barat, Nganjuk tak mampu membayar uang jasa atas pinjaman yang ia ajukan.Bahkan, matanya berkaca-kaca saat dua orang perempuan YL dan SR mendatangi rumahnya untuk menagih uang jasa yang beberapa minggu tidak dibayar oleh Astutik.
Kedatangan dua orang itu berujung ketegangan karena Astutik lagi-lagi tidak dapat memenuhi tagihan yang harusnya dibayar, karena bunga atau jasa pinjaman yang selangit.
“Saya bener-bener gak mampu membayar jasa yang begitu berat, awalnya saya pinjam uang sebesar 2.000.000 , terimanya 1.800.000, kemudian dari pinjaman itu saya harus membayar jasa seminggunya 200 ribu,” ungkap Astutik.
Astutik mengatakan, karena tidak bisa membayar jasa yang tinggi akhirnya ia kembali mengajukan pinjaman 1 juta rupiah dan uang ia terima sebesar 900 ribu, “Akumulatif pinjaman saya menjadi 3 juta, sehingga jasa yang harus saya bayar sebesar 300 ribu perminggu,” lanjut Astutik dengan mata berkaca – kaca.
Beda dengan YL dan SR yang niat kedatangannya untuk meminta jasa yang telah menunggak dengan hitungan hingga 5.100.000, dan keadaan ini yang membuat mereka sempat terjadi ketegangan.
Selain itu, YL juga menjelaskan tindak lanjut terkait masalah utang piutang, total uang cicilannya dan cara membayar uang jasa dari bulan Juli. Keadaan tersebut membuat mereka bersitegang, yang pada akhirnya YL dan SR meninggalkan Astutik.(Red)