Nganjuk, HarianForum.com – Keresahan warga Desa Putukrejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, terhadap proyek jalan raya ( rabat beton) yang disebut tanpa papan nama atau penanda. Proyek ini diduga memanfaatkan jalan paving desa sebagai akses alternatif bagi berbagai kendaraan, yang kemudian memicu berbagai permasalahan di tengah masyarakat.
Menurut Sumarno, seorang warga Desa Putukrejo sekaligus aktivis, jalan paving yang sempit dan sering digunakan anak – anak bermain kini menjadi jalur alternatif kendaraan roda empat, bahkan kendaraan berat.
Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan, apalagi tanpa pengawasan atau pengaturan lalu lintas. Bahkan Sumarno mengaku, sudah melaporkan permasalahan tersebut kepada Kepala Desa melalui WhatsApp, namun tidak mendapat respons.
” Saat mencoba menghubungi Sekretaris Desa, saya hanya diberi jawaban untuk menunggu keputusan Kepala Desa ” kata Sumarno.
Lebih lanjut disampaikan Sumarno, bahwa warga merasa kecewa, karena Pemerintah Desa dianggap tutup mata terhadap persoalan ini, padahal kerusakan jalan paving akibat proyek tersebut akan menjadi tanggungan Desa.
” Mereka menilai kurangnya tindakan nyata dari pihak Desa mencerminkan ketidakpedulian terhadap keselamatan dan kenyamanan warganya ” kata Sumarno.
” Apakah menurut Anda perlu langkah konkret dari warga, seperti mengajukan petisi bersama atau meminta bantuan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah ini?, ” pungkasnya.
