Uncategorized

Diduga Pembangunan Calon Pabrik di Mlorah Memperburuk Kondisi, Warga Terdampak dan Kehilangan Harta Benda

83
×

Diduga Pembangunan Calon Pabrik di Mlorah Memperburuk Kondisi, Warga Terdampak dan Kehilangan Harta Benda

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, HarianForum.com – Akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perkampungan di Desa Mlorah, Kecamatan Nganjuk, terendam banjir parah. Tidak hanya warga yang terdampak, tetapi juga fasilitas publik seperti sekolah. (9/11/2024)

SDN 3 Mlorah menjadi salah satu instansi yang mengalami kerugian besar akibat banjir yang melanda sejak tanggal 8 November 2024.

Banjir ini diduga terkait dengan pembangunan calon pabrik di sekitar wilayah tersebut, yang menyebabkan saluran air yang sebelumnya berfungsi dengan baik kini tersumbat atau tidak berfungsi. Sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa luapan air kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan banjir-banjir sebelumnya, yang terjadi akibat tidak adanya perawatan dan pemeliharaan saluran air pasca pembangunan pabrik.

Guru SDN Mlorah 3, Nardi.

Guru dan Siswa Terhalang Proses Belajar Mengajar
Nardi, seorang guru kelas di SDN 3 Mlorah, sangat menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, meskipun curah hujan tinggi dan berlangsung berhari-hari, sekolah mereka sebelumnya tidak pernah terdampak banjir separah ini. “Sekolah kami kini terendam, proses belajar mengajar terganggu. Kami berharap pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan pabrik segera memperbaiki dan mengembalikan fungsi saluran air yang ada sebelumnya. Jika tidak, banjir seperti ini akan terus menghantui kami,” ungkap Nardi dengan nada kecewa.
Warga Terdampak Banjir, Jimin.

Warga Kehilangan Peralatan Rumah Tangga
Jimin, salah satu warga yang tinggal tepat di belakang SDN 3 Mlorah, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, banjir kali ini sangat merugikan dirinya dan keluarganya. “Air yang datang begitu cepat, hampir setinggi lutut. Yang lebih parah, pompa air saya, Sanyo, tergenang dan rusak parah. Sampai sekarang, kami sekeluarga belum bisa mandi karena pompa air kami terbakar,” jelas Jimin dengan wajah penuh rasa frustrasi.

Ia meminta agar pihak yang terlibat dalam pembangunan pabrik bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya, terutama terkait dengan alat rumah tangga yang rusak. “Kami ingin pabrik itu mengganti rugi kerugian kami. Kami sudah menunggu terlalu lama, namun tak ada tanggapan,” tambahnya.

Saluran Air yang Tersumbat Jadi Sorotan
Banjir yang melanda Mlorah diduga terjadi karena adanya perubahan aliran air akibat proyek pembangunan pabrik. Saluran air yang sebelumnya ada dan berjalan dengan lancar, kini tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan air meluap dan menggenangi rumah-rumah warga serta fasilitas umum seperti sekolah. Meski sejumlah pihak berwenang telah mendatangi lokasi, hingga saat ini belum ada solusi konkret untuk mengatasi masalah ini.

Warga setempat berharap, pemerintah dan pihak-pihak terkait segera turun tangan untuk menanggulangi masalah ini. Mereka meminta agar pembangunan pabrik tidak merugikan mereka yang sudah lama tinggal di desa tersebut, dan agar saluran air yang selama ini menjadi saluran utama pembuangan air segera diperbaiki untuk menghindari banjir lebih parah di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *