Serba-serbi

Desa Pojok Garum, 3 Tahun Kedepan Mampu Menjadi Desa Penghasil Alpukat

368
×

Desa Pojok Garum, 3 Tahun Kedepan Mampu Menjadi Desa Penghasil Alpukat

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Buah alpukat Markus lebih terasa menteganya, karena rasa gurih lebih mendominasi dari pada rasa manisnya. Menurut Syarifah, warga Sananwetan kota Blitar, yang sudah mencoba rasa buah alpukat atau buah meja dengan berat 1,2 kilo gram merupakan hasil olah tehnologi tanaman petani warga desa Pojok kecamatan Garum, kabupaten Blitar ini, ternyata disamping terasa menteganya, buah yang aslinya berasal dari Mexico dan Amerika tengah juga terasa lembut dan legit.

”Lebih banyak rasa gurih dari pada manisnya , dan tekstur daging buahnya lembut juga legit,” ujar Syarifah singkat setelah mencoba buah alpukat Markus

Alpukat Markus yang dibudidayakan Choirul Umam untuk berat buah 1,2 kilo gram, memang mempunyai ketebalan daging buahnya antara 3 cm sampai dengan 4 cm. Bahkan menurut Umam, pada buah dengan berat buah 1,7 kilo gram, ketebalan daging buahnya bisa mencapai 5 cm sampai dengan 6 cm.

”Rata – rata ketebalan daging buah memang berkisar 3 sampai 4 cm untuk bobot 1 kilo gram lebih sedikit.Bahkan ketebalan daging buah ada yang sampai 5 sampai 6 cm, yang pasti semakin berat dan besar buah semakin tebal daging buahnya,” jelasnya.

Hampir mendekati sempurna baik dari kualitas rasa dan bobot untuk buahnya, namun jenis alpukat tersebut sayangnya masih mempunyai nilai jual yang masih tinggi apabila untuk dikonsumsi warga masyarakat secara luas.

Dengan melihat realita nilai jual yang tinggi dan dikuatirkan buah tersebut hanya bisa dijangkau oleh konsumen dari kalangan menengah keatas, dirinya bersemangat mengembangkan buah tersebut dengan memulai membuka lahan pembibitan.Umam untuk saat ini telah mengembangkan 2.500 bibit alpukat Markus dan nantinya rencananya akan ditanam di lahan warga sekitar desa Pojok Garum.

”Kami sebenarnya sudah melakukan pengembangan alpukat Markus kurang lebih 1000 bibit. Karena bibit terlanjur banyak dibeli konsumen luar desa sehingga kami gagal membudidayakan alpukat Markus di desa Pojok. Dengan pengembangan sekarang ini, kami telah menyiapkan sekitar 2.500 bibit,” lanjutnya ”Gagasan kami untuk desa kami bisa menjadi desa alpukat, semoga ide tersebut direspon serta didukung baik pemerintah desa maupun warga dengan harapan nantinya masyarakat secara luas mampu menjangkau daya beli dan dengan budidaya alpukat bisa menjadikan sumber tambahan ekonomi untuk warga desa,” tutur Choirul Umam.

Alpukat atau Persea americana merupakan tanaman pekarangan di daerah tropis, selain rasa buahnya yang mempunyai nilai rasa maupun tekstur buah yang tinggi, alpukat juga mempunyai kandungan yang penting untuk kesehatan baik menurunkan kolesterol karena rendah lemak jenuh, mengandung lebih banyak kalium, bahkan buah alpukat dapat meningkatkan penyerapan antioksidan yang tinggi serta manfaat lainnya.(Anis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *