Pertanian

Derita Petani Tuban, Dua Kali Tanam Diserang Ulat

227
×

Derita Petani Tuban, Dua Kali Tanam Diserang Ulat

Sebarkan artikel ini

Tuban, HarianForum.com- Ratusan hektar area lahan tanaman jagung milik petani Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Ludes di serbu ulat tentara Amerika, Fall Armyworn yang membuat petani trauma menanam tanaman jagung.

Kastari menjelaskan serangkan ulat grayak atau ulat tentara sudah terjadi sejak awal masuk musim hujan, saat petani menanam jagung di bulan November 2019. Kemudian, bulan berikutnya, Desember kembali tanam. “Akan tetapi lagi – lagi serangan gerombolan ulat memakan daun hingga batang dan akar tanaman,” ujarnya kepada media ini, Rabu (08/01/2020).

Kastari menambahkan bermodalkan biaya Rp 80 000 perkilo sebanyak 14 sampai 15 buah bibit tanam jagung dalam 1 hektare area lahan miliknya.”Petani kapok sudah dua kali tanam gagal terus,” imbuhnya.

Kuntari petani lain menjelaskan akibat serangan ulat tentara, biaya tanam jagung sekarang lebih mahal selain harga bibit, biaya sewa alat traktor bajak lahan dan upah buruh tanam untuk sekali tanam. “Saya sewa biaya traktor Rp 750 ribu. Belum biaya bibit perkilo Rp 75 000 ribu, tenaga tanam perhari Rp 80 000 ribu,” sambatnya.

Lebih tragis lagi di alami, Petani Sugeng yang memiliki area lahan hektaran di Kenduruan, dengan modal tanam bibit yang kian cekak. karena, sudah tiga kali tanam jagung jenis NK Sumo harga Rp 98.000 perkilo, baru selesai tanam dalam kurun waktu 15 sampai 25 hari tanamanan jagungnya raib tak tersisa hingga batang – batangnya. Akibat serangan ulat tentara tersebut.

“Nggak tahu berat, area lahan ini mau tanam. Tanam apalagi modal sudah habis dan trauma gagal seperti ini semua,” ujarnya.

Ketua kelompak tani Dewi Sri, Dusun Krajan, Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Martono alias Nampang mengjelaskan kegagalan petani di awali pada masa tanam November sampai Januari awal tahun ini.

“Gagal tanam petani, ada yang dua, tiga kali. Akan tetapi sampai sekarang belum ada penanganan dinas terkait untuk pendampingan,” tuturnya.

Dia juga meminta dinas untuk terjun lapangan untuk memperhatikan petani dan memberikan pendampingan untuk pengalihan tanaman lain.

” Saya Nggak bisa apa – apa bingung. Karena, setelah sebagain petani beralih dari area lahan lain, tanam padi (gogo) baru tumbuh persemaiannya sudah di serbu ulat grayak tersebut.” tutupnya.

Kastari saat meratapi keluh – kesahnya tanaman jagung di area lahan tanam yang daun jagung mulai habis. Akibat serangan ulat tentara di Desa Sokogunung, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (09/01/2020).(tbn01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *