Harianforum.com- Nganjuk, Selasa (15/8/2023) di Pendopo KRT Sosrokoesoemo , diselenggarakan acara atas kerjasama antara BKKBN Kabupaten Nganjuk dan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Acara ini dihadiri oleh Dr Palupi Secokyorini, M.Kes yang mewakili Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Bupati Nganjuk, Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Nganjuk, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk, Perwakilan dokter-dokter se Kabupaten Nganjuk Perwakilan ibu-ibu PKK se Kabupaten Nganjuk, serta kader BKKBN se Kabupaten Nganjuk.
Menurut Nafhan Tohawi, SH,MH, “Kegiatan yang bertema Audit Stunting di Kabupaten Nganjuk ini dilakukan untuk mengidentifikasi Kasus stunting pada kelompok sasaran yang kurang mengetahui sebab dan resiko kerawanan stunting, memberikan rekomendasi penanganan kasus stunting dan menganalisis faktor resiko terjadinya stunting di wilayah kabupaten Nganjuk. Dengan demikian seluruh elemen masyarakat yang hadir saat ini mampu bekerja sama dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Dr Palupi Secokyorini memberikan sambutan terkait kasus stunting,” Problem- problem mengenai stunting ini agar segera diatasi supaya kasus stunting ini dapat di cegah dan tidak terjadi di wilayah Nganjuk.
Agar tidak terjadi stunting di wilayah Nganjuk Ketua pelaksana membentuk tim penurunan kasus stunting tidak hanya di tingkat Provinsi dan Kabupaten namun di tingkat kecamatan bahkan di desa desa juga sudah dibentuk, ” ungkap Palupi.
“Jadi tujuan diadakan audit angka stunting ini untuk menurunkan angka stunting Provinsi Jawa’Timur di tahun 2024 itu menjadi 14% dan diharapkan sebarannya tidak terlalu mencolok di semua daerah di Jawa Timur . Untuk pelaksanaannya ada anggaran untuk mengadakan audit stunting seperti tahun ini. Target utama dalam penyuluhan penurunan angka stunting ini adalah calon pasutri, ibu nifas, ibu hamil dan menyusui.”ucap Dr. Palupi.
Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi berharap agar kasus stunting yang ada di Nganjuk bisa menurun, ibu-ibu yang memiliki bayi sebisa mungkin memberikan ASI yang cukup, memberikan makanan yang bergizi dan kaya akan protein agar si bayi mendapatkan gizi yang cukup.
Marhaen Djumadi juga terus memantau agar terjadi penurunan kasus Stunting di Nganjuk , Di tahun 2019 itu 26,8% tahun 2020 karena covid tidak dilakukan survei kemudian di tahun 2021 25,3% harapan Bupati bisa terus menurun.
“Agar seluruh aparat yang berperan bersinergi secara maksimal serta mengoptimalkan program kerja yang sebelumnya telah dicanangkan dalam upaya penurunan stanting sehingga tercapai target yang diharapkan.” Ungkap Marhaen.