Serba-serbi

Cegah Stunting, Kampung KB Mujair Wujudkan Olahan Makanan Sehat Dan Bergizi

681
×

Cegah Stunting, Kampung KB Mujair Wujudkan Olahan Makanan Sehat Dan Bergizi

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Tujuan pencegahan stunting untuk anak anak Indonesia yang tidak hanya dengan pertumbuhan fisik yang optimal, namun berkembangnya dibarengi daya kreatif, sikap reseptif menghadapi persoalan, menerima reka baru atau inovasi, beradaptasi dengan perubahan prilaku sosial serta mampu memanajemen sumber daya manusia terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, seiring dengan pergeseran waktu yang tidak pernah berhenti.

Tidak tercukupinya asupan gizi dalam kurun waktu cukup lama, menjadi salah satu penyebab serta gangguan bagi pertumbuhan anak yang berhubungan dengan fisiologi anak dibawah normal pada usia pertumbuhan. Banyaknya asumsi bahwa tinggi badan anak karena dipengaruhi oleh genetik atau faktor keturunan dari kedua orang tua, sehingga dari pehamanan tersebut menjadikan tidak adanya upaya untuk melakukan pencegahan.

Ketua Kampung KB Mujair, Doni Widodo menuturkan bahwa komitmennya tidak hanya menjalankan ketahanan pangan sebagai sarana penyediaan makanan sehat dengan berbagai tindakan inovasi yang dibarengi riset atau penelitian untuk memperoleh kelayakan untuk pemenuhan kualitas gizi bagi anak anak, yang terprogram Kampung KB Mujair. Tetapi juga berproses untuk penyelarasan dan keterkaitan aktivitas sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya alam yang berbeda, dengan harapan mampu menghasilkan keserasian pola kehidupan masyarakat.

Munarni (kiri) penggiat kampung KB Mujair.

Doni menceritakan di aula Pemerintahan Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, pada Rabu (30/11) para penggiat Kampung KB desa Papungan telah menggelar pelatihan pengolahan atau pembuatan makanan yang memuat gizi dengan memanfaatkan atau menggunakan bahan bahan dasar yang diperoleh dari potensi sumber daya alam dan dibudidayakan oleh masyarakat sekitar.

“Menjadikan ikan mujair menjadi bahan baku olahan makanan pencegahan stunting, kami mempunyai alasan bahwa ikan tersebut banyak dibudidayakan di desa ini, karena ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam atau salinitas dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang tidak kalah dengan ikan salmon maupun ikan tuna.
Ditambah lagi ikan mujair memiliki kandungan protein yang tinggi dalam dengan manfaat selain sebagai sumber energi bagi tubuh, menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan kekuatan otot, menjadi bahan utama dalam olahan makanan untuk mencegah stunting.Pembuatan nutrisi, agen hayati dan swadaya benih baik pertanian, perternakan maupun perikanan diharapkan desa Papungan menjadi langkah strategis kedepan menjadi desa berdaulat, dalam arti desa yang mandiri,” tuturnya seusai berdiskusi dengan Suwito Saren.

Selain Doni Widodo, salah satu penggiat kampung KB Mujair kepada Harian Foru.com menyampaikan rasa syukurnya kegiatan pelatihan olahan makanan yang mampu memenuhi gizi untuk pencegahan stunting, bisa dihelat di desanya. Ungkapan rasa optimisme terhadap pelatihan olahan beberapa produk makanan yang dilakukan Kampung KB Mujair dengan memanfaatkan sayur sayuran, ikan mujair yang menjadi bahan baku dalam budidayanya menggunakan nutrisi yang dibuat sendiri termasuk spirulina, menjadi awal mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan.

Doni Widodo (kaos merah), di area penelitian.

Munarni yakin yang dilakukan Kampung KB Mujair bisa mendukung program pemerintah tidak hanya pencegahan stunting, akan tetapi juga berdayanya masyarakat desa Papungan, baik dari sisi ekonomi maupun segi sosial kemasyarakatan.

“Alhamdulillah, pelatihan pengolahan hari ini bisa membuat penyediaan makanan sehat dan cukup gizi untuk anak anak generasi bangsa, menjadi program yang sangat bagus sekali untuk pencegahan stunting. Pelatihan membuat makanan baik gizinya yang ditunjang spirulina untuk mencegah stunting, maksud kami dipadu dengan sayur sayuran maupun hewani akan terus dilakukan. Sedangkan respon masyarakat disini bagus sekali, bisa dilihat ibu – ibu terlihat semangat mengikuti pelatihan membuat makanan sehat di balai desa ini,” ungkap Munarni.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *