Politik dan Pemerintahan

Bupati Jombang Hardiri Launching Deionisasi Water Treatment

362
×

Bupati Jombang Hardiri Launching Deionisasi Water Treatment

Sebarkan artikel ini

Jombang, HarainForum.com- Dansatradar 222 Ploso di Kabuh Letkol Lek Yudi Amrizal, S.ST, MM menyampaikan ucapan terimakasih dan selamat datang kepada Bupati beserta Forkopimda dan undangan yang hadir pada agenda Launching Deionisasi Water Treatment di kawasan Satradar Kabuh, Rabu (01/09) siang.

“Terimakasih selamat datang diketinggian 119 meter diatas permukaan laut, ini yang namanya back to nature diantara hamparan hutan jati. Alhamdulillah Deionisasi Water Treatment Filter sudah rampung dan siap di launching. Air di Satradar 222 kini airnya bersih. Terimakasih mudah mudahan ini memberikan manfaat bagi masyarakat”, tutur Letkol Lek Yudi Amrizal, S.ST, MM mengawali sambutannya.

Khoirul Hasyim, S.Pd., M.Pd. Direktur PDAM Kabupaten Jombang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Peresmian Deionisasi Water Filter Treatment berdasar pada Persetujuan Bupati Jombang tentang Rencana Kerja Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Tahun 2021 Nomor 364/8283/415.20/2020.

“Sistim Filtrasi Air dengan metode Deionisasi ini pertama kali diinisiasi oleh Dansatradar 222 Jombang atas keadaan air Satradar yang tidak layak konsumsi. Setelah beberapa kali melakukan kajian dan tes uji sistim filtrasi, Alhamdulillah, sistim filtrasi dengan 3 tahapan: pertama redusi zat padat terlarut yang berlebih, kedua, filtrasi karbon Aktif lodine, dan ketiga, pemberian resin softener sebagaimana yang telah diresmikan ini menjadi pilihan terbaik”, papar Khoirul Hasyim.

Deisonisasi merupakan sebuah cara untuk mengatur kandungan zat padat terlarut dalam air yang tidak semuanya dibutuhkan untuk dikonsumsi, bahkan berkecenderungan mengganggu. Dari hasil uji laboratorium parameter air layak konsumsi berdasarkan Permenkes, setelah proses filtrasi didapatkan parameter yang tidak layak seperti kandungan klorida, mangan, zinc berlebih. Dan pH air yang sangat tinggi dapat diturunkan sehingga menjadikan air di Satradar layak konsumsi, dengan catatan diganti pipanya.

“Semua proses mulai dari kajian keilmuan dan sampel lapangan, uji coba teknis, perakitan alat dikerjakan oleh teman-teman Perumdam Tirta Kencana. Dengan sepenuh hati, terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Dansatradar 222 Jombang atas perkenan izinnya hingga sekitar 3 bulan kami diberi kesempatan untuk bereksplorasi disini”, pungkasnya.

Launching Deionisasi Water Treatment di kawasan Satradar Kabuh yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jombang, Sekretaris Daerah, Asisten, dan Kepala OPD terkait, Direktur Perumdam Tirta Kencana Jombang tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirine, penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita dan peninjauan lokasi Deionisasi Water Treatment.

Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab dalam sambutannya mengatakan bahwa permasalahan air bersih di wilayah Satradar 222 Ploso, menjadi perhatian utama mengingat urgensitasnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih diwilayah Satradar 222 Jombang dan sekitarnya.

Mengingat air di daerah ini masih terasa asin dan berbau serta belum layak untuk digunakan dikarenakan belum memenuhi syarat kualitas air bersih.

Bupati Mundjidah Wahab menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Perumdam Tirta Kencana Jombang atas upayanya meningkatkan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Jombang. Utamanya bersinergi dengan Satradar 222 Ploso di Kabuh.

Pesan Bupati, Perumdam Tirta Kencana bersama jajaran Direksi semoga senantiasa menjaga kekompakan, kebersamaan, bersemangat untuk melakukan inovasi atau terobosan baru untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga pelanggan akan semakin banyak, semakin maju, keberkahan selalu mengalir.

“Semoga atas perjuangan Direktur dan jajarannya beserta seluruh karyawan yang membawa perkembangan pada perusahaan, harapannya kinerja perumda tirta kencana Jombang semakin maju”, tutur Bupati Mundjidah Wahab.

“Saya berharap di seluruh wilayah Kabupaten Jombang dapat menikmati air bersih yang layak konsumsi”, pungkas Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab.(ko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *