Pertanian

Bupati Blitar Sudah Sepatutnya Memberi Apresiasi Kepada Penyuluh Pertanian

435
×

Bupati Blitar Sudah Sepatutnya Memberi Apresiasi Kepada Penyuluh Pertanian

Sebarkan artikel ini
Pelatihan jurnalis penyuluh pertanian, di BPP Srengat.

Blitar, HarianForum.com- Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Himawan Prabowo, SP, MSi menyampaikan kepada HarianForum.com bahwa kapabilitas para penyuluh pertanian sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi para petani.

Penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam membangun komunikasi dengan para petani, sehingga penyuluh pertanian menjadi motor penggerak dalam pola pikir para petani mulai cara tanam, pengolahan tanah, penggunaan pupuk dan pengendali hama maupun penyakit serta permasalahan lainnya.

Seiring waktu, kompetisi dalam dunia usaha pertanian semakin ketat sehingga peningkatkan kualitas dan kuantitas produksi menjadi sebuah tuntutan. Perkembangan maupun persoalan pertanian secepatnya bisa diterima oleh petani atau masyarakat pertanian lainnya. Namun dengan keterbatasan jumlah penyuluh dan keterbatasan waktu belajar bagi petani menjadi sebuah kendala. Peran aktif penyuluh pertanian diperlukan dengan memanfaatkan tehnologi informasi menjadi salah satu solution gives.

Himawan juga mengungkapkan kepada HarianForum.com, digelarnya pelatihan penulisan merupakan upaya peningkatan kapasitas untuk penyuluh pertanian di Kabupaten Blitar dengan keinginan penyuluh pertanian memiliki kemampuan menyampaikan jurnal tentang analisa, gagasan, hasil penelitian, kebijakan juga peraturan di bidang pertanian dengan baik.

Peserta pelatihan jurnalis penyuluh pertanian, di BPP Kanigoro.

Diselenggarakannya pelatihan peningkatan kapasitas penyuluh pertanian yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP Kanigoro, BPP Sutojayan dan BPP Srengat, dengan narasumber Siti Nur Kholifah, SH Pemimpin redaksi HarianForum.com, Dirinya berharap para penyuluh pertanian, dalam pembuatan tulisan untuk jurnal menggunakan standar jurnalistik.

“Diadakan pelatihan penulisan agar penyuluh pertanian mahir dalam pembuatan berita sesuai kaidah jurnalistik. Hasil penulisan khususnya tentang pertanian oleh para penyuluh pertanian bisa menarik bagi pembaca. Dengan semakin banyaknya minat pembaca, hasil tulisan tersebut bisa tersebar lebih luas. Selain itu hasil penulisan penyuluh bisa digunakan sebagai kredit poin bagi kenaikan pangkat, dan materi yang telah diterimanya bisa diteruskan kepada petani binaannya” ungkapnya.

Memanfaatkan tehnologi informasi dengan perkembangan maupun persoalan pertanian di kabupaten Blitar, penyuluh pertanian sebijak mungkin memiliki kemauan yang kuat membuat tulisan dalam bentuk berita tentang rencana, proses, sampai hasil, sehingga informasi bisa disampaikan kepada masyarakat.

Selesai pelaksanaan pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian Kanigoro, Budi Sarono menjelaskan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para peserta yang merupakan koordinator penyuluh.

Kurnia, koordinator penyuluh Sutojayan.

Dengan adanya pelatihan jurnalis, peserta diharapakan mampu menulis sesuai etika penulisan dan memiliki nilai ilmiah sehingga tercipta wawasan serta pengetahuan tentang pertanian dan diterima oleh masyarakat luas.

“Sangat tepat diadakan pelatihan ini, karena para penyuluh dalam menulis nantinya sesuai dengan jurnalistik dan ilmiah. Sehingga persoalan dan perkembangan pertanian bisa disampaikan kepada masyatakat luas dari hasil penulisan penyuluh pertanian,” jelas koordinator jabatan fungsional penyuluh pertanian Kanigoro.

Tidak memiliki pengalaman di bidang jusnalistik bukan sebuah alasan bagi penyuluh pertanian untuk tidak bisa menulis. Selama ada keinginan belajar tentang penulisan dan didukung dengan besarnya minat membaca, sehingga memiliki referensi dalam pembuatan tulisan.Pelatihan jurnalistik untuk penyuluh pertanian yang dilaksanakan di 3 BPP, direspon baik oleh salah satu koordinator penyuluh.

Kurnia koordinator penyuluh Sutojayan ditemui di Balai Penyuluhan Pertanian Sutojayan menuturkan, harus adanya keseimbangan di dalam pekerjaan penyuluh pertanian baik di lapang maupun adminitrasi terutama untuk jurnal.

Budi Priyanto, koordinator jabatan fungsional.

“Sebagai penyuluh seringnya di lapang. Terus terang untuk kemampuan penulisan jurnal masih sangat kurang karena sebagian besar waktu untuk aktivitas di lapang. Dengan adanya pelatihan jurnalistik, untuk kedepannya terjadi keseimbangan pekerjaan lapang dan adminitrasi terutama tentang penulisan.Dengan kemampuan penulisan, sangat membantu kami untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui tulisan,” tutur Kurnia.

Di Balai Penyuluhan Pertanian Srengat, koordinator jabatan kelompok fungsional penyuluh pertanian, Budi Priyanto menerangkan keberadaan petugas penyuluh pertanian di Srengat dalam setiap harinya selain menyampaikan materi, menggali masalah, juga memberi informasi tentang program program kepada petani, artinya bahwa petani di kabupaten Blitar selalu terpantau oleh penyuluh pertanian.

“Petani yang berada di Kabupaten Blitar selalu terpantau oleh penyuluh pertanian, tidak ada yang terlewatkan. Peran penyuluh pertanian berada ditingkat paling bawah, sangat mengetahui perkembangan juga kemajuan serta paling mengerti apa yang dihadapi oleh petani. Dengan adanya pelatihan tentang penulisan, hal – hal baru yang belum tercover di media masssa, nantinya bisa dipublikasikan,” terangnya.

Bupati sebagai Kepala Daerah, saat ini sudah sepatutnya memberikan apresiasi kepada para penyuluh pertanian. Para penyuluh pertanian merupakan barisan terdepan, paling dekat dengan para petani. Penyuluh pertanian sangat mengetahui kondisi perkembangan pertanian, juga mengerti persoalan kondisi di lapang.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *