Tulungagung, HarianForum.com – Ditinggal pemiliknya makan atau istirahat sembari menikmati kopi, beberapa truk dengan muatan pasir tampak berjejer dipinggir jalan baik di utara maupun selatan jembatan. Merupakan awal pembangunan Jalur Lingkar Timur ( ring road ) Tulungagung, terealisasinya jembatan Ngujang 2 ternyata tidak hanya mendukung lancarnya arus transportasi Blitar – Tulungagung – Kediri, namun jembatan yang mempunyai 240 meter melintas sungai Brantas saat ini juga menjadi tempat yang strategis pendukung perekonomian dalam usaha mikro kecil menengah bagi masyarakat sekitar. Setiap hari terlihat aktivitas warga puluhan warung atau lapak yang menjajakan berbagai makanan maupun minuman.
Posisi jembatan yang menghubungkan desa Bukur, kecamatan Sumbergempol dengan desa Pucung Lor, kecamatan Ngantru, kabupaten Tulungagung diresmikan presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 4 Januari 2019, tidak lepas dari peran aktif Ir. Budi Yuwono, Dipl. SE, anggota DPR RI periode 2014 – 2019. Menengok kembali gagasan dan kiprah salah satu putra daerah Tulungagung yang pernah menjabat Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan duduk di komisi yang berhubungan dengan kementerian PUPR, kementerian Perhubungan, kementerian Desa PDTT ,
BMKG serta BASARNAS.
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Tulungagung, melalui salah satu aplikasi pesan singkat kepada HarianForum.com, Ir. Budi Yuwono, Dipl. SE menyampaikan pemikiran pembuatan jembatan Ngujang 2, diawali karena beban transportasi melewati jembatan Ngujang 1, dinilai sudah terlalu padat bahkan pada hari hari libur mengalami kemacetan berat.
“Melihat kondisi pada waktu itu, ada pemikiran untuk membangun jembatan Ngujang 2 sebagai awal dari rencana jalan lingkar Tulungagung. Pada 5 sampai10 kilometer, diutara jembatan Ngujang 1 ada rencana dibuat jalan lingkar ke timur, melalui Jembatan Ngujang 2 kearah Blitar lewat Ngunut, kalau ke barat ke arah Trenggalek. Jadi untuk arus ke Kediri dan ke arah Blitar serta Trenggalek tidak perlu melewati tengah kota Tulungagung. Tujuannya sekaligus mendukung pemekaran kota Tulungagung dan kelancaran transportasi, bisa mengurangi beban jembatan Ngujang 1.
Itu pemikiran yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan masih berlanjut , karena saya tidak mengikuti lagi”, tulis alumni Institut Tehnologi Bandung dan IHE Selft Belanda.
Ir. Budi Yuwono, Dipl. SE menambahkan, semestinya dengan selesainya pembangunan jembatan Ngujang 2 oleh pemerintah pusat, waktunya pemerintah kabupaten Tulungagung , sebijaknya mulai melebarkan jalan ke selatan dan ke utara jembatan Ngujang 2 untuk meneruskan program Jalan Lingkar Tulungagung.(Ans).