Uncategorized

Blusukan ke Pasar Nganjuk, Risma Tawarkan Solusi Inovatif untuk Petani Bawang Merah

12
×

Blusukan ke Pasar Nganjuk, Risma Tawarkan Solusi Inovatif untuk Petani Bawang Merah

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, HarianForum.com – Dalam roadshow ke Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur Tri Rismaharini atau Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 berkesempatan mengunjungi beberapa pasar yang berada di Kabupaten Nganjuk pada Rabu, (23/10/24)

Pasar yang dikunjungi Tri Rismaharini yakni Pasar Wage, Pasar Sapi dan Pasar Brambang Sukomoro. Risma didampingi oleh Calon Bupati Nganjuk dari nomor urut 3 yakni Marhaen Djumadi. Tujuan Risma berkunjung kepasar untuk mendengarkan keluhan-keluhan pedagang, peternak dan petani.

Begitu tiba di pasar, sambutan luar biasa ditunjukkan oleh pedagang dan pengunjung. Mereka berebut untuk minta bersalaman dan berfoto bersama, bahkan para pedagang dan pengunjung secara spontan menunjukkan dukungannya saat bertemu bu Risma, panggilan kesayangan warga Jawa Timur

Risma tampak antusias saat menyapa dan bercengkerama dengan para pedagang, menanyakan kabar mereka serta bagaimana perkembangan usaha mereka di tengah situasi ekonomi saat ini.

Saat di pasar Bawang Merah Sukomoro, Risma melakukan dialog interaktif dengan para pedagang bawang merah di pasar sukomoro, para pedagang mengelukan harga bawang merah lokal asli Nganjuk yang cenderung merosot di pasaran, padahal obat dan pupuk yang di gunakan sangat mahal.

Salah satu pedagang bawang merah menjelaskan bahwa bawang merah lokal hasilnya tidak begitu bagus dibanding bawang merah jenis Bima, namun dari segi rasa lebih enak bawang merah lokal.

“Petani bawang merah selalu mengeluh jika  tanaman bawang merah sering di serang hama gurem (Janda Pirang) hingga sampai saat ini belum di temukan obat untuk membasmi,” urainya.

Sementara itu, Risma ikut prihatin kepada para pedagang maupun petani bawang merah dan menawarkan akan memberikan pelatihan untuk cara pengelolaan bawang merah seperti yang telah dilakukan di Brebes Jawa Tengah dengan cara membuat pasta dari bawang merah yang akan dipasarkan di restoran-restoran, bawang goreng dan minyak bekas penggorengan bawang goreng juga laku dijual dengan nama “Minyak goreng brambang”.

Saat diwawancarai, Tri Rismaharini mengatakan, “Program saya untuk meningkatkan penghasilannya, jadi yang pertama, kualitas dari hasil produksi pertanian harus kita pelajari, yang kedua yakni yang menjadi hambatan produksi bisa ditekan, contohnya hama, kemudian listrik, saya kalau pulang dari Jakarta, lewat itu listrik terang benderang. Saya pikir berapa habisnya untuk biaya listrik itu, makanya nnati saya coba pikirkan, saya akan hitung dengan teknologi terkini, ramah lingkungan dan murah untuk masyarakat,” ujar mantan Menteri Sosial sekaligus mantan Walikota Surabaya

“Kemudian yang ketiga, penciptaan pasar, bisa digunakan dengan membuat bazar-bazar, desa-desa , kecamatan-kecamatan semacam car free day maupun car free night, saya akan memberikan insentif kepada desa, kecamatan, kabupaten itu akan menggerakkan ekonomi lokal, jadi kalau ada penjualan makanan jadi maka kemudian mereka akan mengambil pasar-pasar, cara menghidupkannya seperti itu,” imbuh Tri Rismaharini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *