Nganjuk, HarianForum.com – Bhabinkamtibmas dan Polisi Bawang Polres Nganjuk berikan pelatihan pemasaran digital (digital marketing) kepada warga Desa Jatipunggur Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk, Selasa (29/3/2022). Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian yang selama ini dihasilkan masyarakat.
Kegiatan yang diprakarsai personel Bhabinkamtibmas Bripka Agung Irawan tersebut menyasar ibu rumah tangga dan pelaku UMKM di wilayah Desa Jatipunggur. Rencananya, pelatihan sejenis akan berlanjut ke desa-desa lain di Kota Angin.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program Polres Nganjuk terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus upaya membangkitkan sektor UMKM yang terpukul dampak pandemi,” kata Bripka Agung.
“Pelatihan yang kami berikan juga tidak terputus pada kegiatan yang digelar hari ini saja. Tetapi, Polres Nganjuk akan terus memberikan asistensi dan bimbingan kepada warga masyarakat hingga bisa menghasilkan produk UMKM sendiri, termasuk memasarkannya lewat platform digital,” ucapnya.
Bripka Agung bercerita bahwa pelatihan ini diawali oleh keprihatinannya melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya.
“Banyak orang yang tidak tahu bahwa Kabupaten Nganjuk sebenarnya merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah. Tapi, kebanyakan petani hanya menjual hasil panen bawang mereka ke tengkulak yang kemudian memasarkannya di daerah lain yang dikenal publik sebagai penghasil bawang merah di Jawa,” ucap Bripka Agung.
“Hal ini juga ditambah dengan ketidakmampuan meningkatkan nilai tambah pada hasil panen. Padahal, banyak warga masyarakat di sini yang mampu menghasilkan bawang goreng dengan kualitas baik, tetapi kebanyakan hanya untuk dikonsumsi sendiri. Mungkin karena mereka tidak mengerti bagaimana memasarkan produk tersebut dan itulah sebabnya kami mengadakan pelatihan serta bimbingan ini,” katanya.
Setelah melihat kondisi tersebut, Bripka Agung lantas menggandeng Aipda Yuniar Safitri untuk memberikan pelatihan kewirausahaan serta pemasaran digital. Adapun Aipda Yuniar memang dikenal luas sebagai “Polisi Bawang” yang merekrut warga masyarakat untuk memproduksi bawang merah goreng kemasan.
Anggota Satlantas Polres Nganjuk ini mengolah bawang merah menjadi produk bawang merah goreng kemasan sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Sejumlah perempuan yang terkena PHK dari pabrik akibat pandemi direkrutnya sebagai pekerja bagi usaha dengan label “Mbok Yatiku” yang sudah berjalan sejak 2017 tersebut.
Aipda Yuniar berharap pelatihan yang diberikannya dapat membantu warga dan pelaku UMKM di Desa Jatipunggur untuk lebih berdaya secara ekonomi dan bangkit dari hantaman pandemi.
“Lewat pelatihan ini saya ingin mengubah mindset warga dari yang sebelumnya sekadar menggoreng bawang untuk keperluan sendiri menjadi pelaku UMKM bawang merah goreng. Selain itu kita berikan juga pemahaman mengenai cara memasarkan produk bawang merah goreng yang mereka produksi dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial. Salah satu hal yang saya sampaikan sebenarnya sederhana saja, yakni bahwa semua nomor kontak yang ada di ponsel itu bisa menjadi target market kita,” ujar Aipda Yuniar.
“Keterampilan yang kami berikan dalam pelatihan ini termasuk memotret produk bawang merah goreng dengan menggunakan ponsel yang mereka miliki hingga membungkusnya dengan kemasan yang baik. Harapan saya dari pelatihan ini bisa tumbuh pelaku UMKM bawang merah goreng maupun produk-produk lain sehingga pada akhirnya bisa mengangkat perekonomian warga dan Kabupaten Nganjuk ada umumnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson, S.H., S.I.K., M.H., menyebut program pelatihan ini menjadi bagian dari program Polres Nganjuk dalam mewujudkan peran institusi kepolisian dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“UMKM adalah pilar penting dalam perekonomian Indonesia dan tidak cuma sekali membuktikan eksistensinya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa di tengah krisis. Institusi kepolisian, dalam hal ini Polres Nganjuk, juga mengambil bagian untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi bangsa di era pandemi,” ucap AKBP Boy Jeckson.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian untuk mendukung harapan Presiden Joko Widodo baru-baru ini agar Indonesia tidak sekadar menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital serta bisa membanjiri market place dengan produk lokal dengan target 20 juta UMKM masuk ke toko daring pada tahun ini,” katanya.