Peristiwa

Bapak dan Anak Hilang Disapu Ombak Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

238
×

Bapak dan Anak Hilang Disapu Ombak Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

Tulungagung, HarianForum.com – Liburan keluarga yang harusnya menjadi momen bahagia kini berakhir tragis. Bapak dan seorang anak hilang usai disapu ombak Pantai Kedung Tumpang yang berada di Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, Selasa (19/6/18) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kejadian itu bermula saat korban, Solikin (40) warga Dusun Meduran, Desa Ringinpitu, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri dan anaknya yang bernama Gilang (9) datang ke Pantai Kedung Tumpang dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 13.30 WIB.

Kedua korban selanjutnya turun ke lokasi karang Pantai Kedung Tumpang untuk mengambil foto, sementara istri Solikin, Karlina (39) berada di kejauhan. Disaat itulah ombak besar datang dan menghantam Pantai Kedung Tumpang. Solikin dan Gilang pun tersapu ombak dan terbawa ke tengah laut.

Karlina pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Pucanglaban. Personil Polisi dan TNI dibantu masyarakat berusaha melakukan penyisiran, namun tubuh kedua korban belum juga ditemukan.

Kapolsek Pucanglaban AKP Tri Nuartiko juga membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa korban belum ditemukan. “Korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian.” Ujar AKP Tri Nuartiko.

Sementara itu, Koordinator Rescue, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, M Khotib juga mengungkapkan bahwa pencarian korban terkendala oleh cuaca. “Tidak mungkin melakukan pencarian saat malam hari, kami menyusun rencana besok pagi.” Terangnya, Selasa (19/6/18).

Tak hanya itu, BPBD Tulungagung juga meminta bantuan ke Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Trenggalek, karena rencananya posko pencarian akan dipusatkan di Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir.

Hal ini dilakukan karena tidak mungkin bila pencarian dilakukan di Kedung Tumpang, karena konturnya karang. “Pencarian dari Sine, menyisir ke titik kejadian.” Pungkas Khotib. (Sur/Frm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *