Blitar, Harian Forum.com – Upaya mendapatkan dan mengumpulkan suara pemilih tidaklah seperti berhitung yang dapat diuraikan di atas kertas hingga memperoleh hasilnya. Calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah bukan hanya sekadar mengumbar teori, tetapi para calon harus menunjukkan diri sebagai figur publik yang dipercaya memiliki kemampuan memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk dikembangkan dan digunakan demi kesejahteraan masyarakatnya.
Tidak hanya memanfaatkan potensi sumber daya alam, tetapi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah harus memiliki visi yang dapat mengangkat daerah dan berdaya saing dalam perekonomian, serta mampu membangun dan memperluas jaringan dengan badan-badan swasta, termasuk dengan pemerintah pusat, hingga dapat menarik investor untuk kemajuan daerah.
Kampanye merupakan salah satu tahapan dalam pemilihan umum kepala daerah. Dipastikan branding politis dilakukan oleh setiap personal maupun pasangan calon dalam pemilihan karena merupakan sebuah hak politik yang bertujuan membentuk persepsi masyarakat. Selain agar lebih dikenal, juga membangun kepercayaan serta meyakinkan calon pemilih akan kemampuan atau kecakapan untuk dipilih menduduki suatu jabatan politis dalam pemerintahan.
Pada pemilihan kepala daerah, perbedaan pilihan pasangan calon pejabat pemerintahan daerah yang dipilih melalui rangkaian demokratisasi hendaknya tetap dijadikan semangat kebersamaan, tanpa menimbulkan atau meminimalisasi polarisasi politik. Pemilihan umum kepala daerah secara langsung merupakan mekanisme sistem demokrasi, di mana warga sebagai pemilik suara ikut berpartisipasi dengan pemikiran rasionalnya dalam menentukan pemimpin di daerah yang dianggap ideal. Namun, sayangnya dalam perjalanan pemilihan kepala daerah 2024, terjadi kemunduran berdemokrasi dan etika politik dengan adanya perilaku destruktif, salah satunya perusakan alat peraga kampanye berupa banner atau baliho salah satu pasangan kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang dipasang di tempat-tempat terbuka.
Muhammad Rifa’i, Ketua Tim Pemenangan RINDU (Rini Syarifah – Abdul Ghoni), membenarkan bahwa dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Blitar 2024 masih terjadi aksi perusakan alat peraga kampanye berupa banner milik pasangan calon bupati Blitar Rini Syarifah dan calon wakil bupati Blitar Abdul Ghoni. Kepada Harian Forum.com, Rifa’i menuturkan bahwa hampir setiap hari dirinya menerima laporan tentang banner yang dirusak, dan hal tersebut terjadi hampir merata di wilayah kecamatan-kecamatan.
“Kalau yang dirusak jumlahnya banyak sekali, hampir setiap hari ada laporan tentang banner yang dirusak dan itu terjadi hampir merata di semua kecamatan. Ya, himbauan kami secara moral saja lah, demokrasi itu mesti begitu, ada perbedaan dan hal itu biasa, tetapi jangan anarkis. Paslon atau tim hendaknya bersaing dengan baik untuk meraih simpati masyarakat,” tutur Ketua Tim Pemenangan Rini Syarifah – Abdul Ghoni. (Ans)