HarianForum.com – Insiden terkait tunggakan sewa ekskavator milik Mulyono dari galian C di Genjeng, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, telah berujung pada perusakan mobil pribadinya.
Peristiwa ini terjadi pada Senin (6/5/2024) sekitar pukul 15.00 WIB di lokasi tambang galian C, dan berlanjut hingga Selasa (7/5/2024) di salah satu garasi di depan Mapolres Nganjuk. Sejak dini hari hingga berita ini diturunkan (14.30 WIB), konflik antara Mulyono dan pihak ketiga debts collector masih berlangsung, disertai ketegangan berupa adu mulut dan penutupan akses jalan masuk garasi oleh kedua belah pihak
Saat diwawancarai, Mulyono menjelaskan kronologi peristiwa ini dengan mengakui adanya tunggakan. Namun, dia juga menyebutkan bahwa sebelumnya telah ada kesepakatan dan surat pernyataan kesanggupan antara dirinya dan pihak ketiga terkait akad kredit alat berat berupa ekskavator tersebut dengan jangka waktu dua bulan.
Namun, baru saja seminggu kemudian pihak tidak dikenalnya datang untuk mengambil ekskavator tersebut. “Saya tidak menyangka bahwa ada pihak lain sebanyak kurang lebih 20 orang yang tidak dikenal dan tanpa koordinasi mengambil unit ekskavator di lokasi tambang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mulyono menjelaskan bahwa pengejaran untuk mempertahankan ekskavator tersebut sangat dramatis, hingga mobil pribadinya rusak akibat ditendang, dihadang, dan didorong.
Dalam keterangannya yang didampingi istrinya, Mulyono menyatakan niatnya untuk melunasi kekurangan pembayaran sewa ekskavator yang masih tersisa satu bulan.
Sementara itu, di tempat yang sama pihak depkolektor menolak memberi keterangan kepada awak media dengan mengatakan, “Saya kepengen tau apa yang akan di ekspos oleh media disini,” Ujarnya.
Bahkan, dia menyebut nama Hary Tanoesoedibjo, pemilik media nasional, yang disebut-sebut sebagai bos oleh koordinator debt collector tersebut.
