Blitar, HarianForum.com- Kemerdekaan intelektual petani harus dihargai atas kemampuan para petani dalam melakukan pengembangan benih lokal atau varietas hasil persilangan. Dan sudah waktunya petani melepaskan diri atau tidak lagi menggantungkan benih dari pihak luar atau korporasi, karena kemandirian benih merupakan salah satu kunci utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan di masa yang akan datang.
Pemikiran yang disampaikan dari salah satu nara sumber pada saat memberikan pembekalan materi tentang kedaulatan benih di acara Sekolah Lapangan dan Pelatihan Pemuliaan Benih Untuk Kedaulatan Petani.Penyampaian pemikiran tersebut sontak disambut tepuk tangan dari peserta yang mengikuti, bahkan terdengar salah satu lontaran teriakan dari salah satu peserta bahwa petani harus jaya.
Hadir para pemulia tanaman didaulat sebagai nara sumber dalam acara yang digelar oleh pemerintah desa Gogodeso, selain H. Masroni ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI ) kordinator wilayah Jawa Barat, hadir juga Darmin dikenal dengan Mbah Darmin, seorang petani Indramayu penerima Breeder Award tahun 2019.
Breeder Award merupakan bentuk apresiasi atas jasa para pemulia tanaman di Indonesia, yang telah menghasilkan varietas unggul dan bermanfaat bagi petani. Dibawah naungan Institut Pertanian Bogor, Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI) secara komitment memberikan penghargaan untuk para pemulia tanaman di Indonesia
Acara pelatihan untuk pemuliaan benih dan kemandirian benih, mempunyai tujuan agar para petani mempunyai alternatif pilihan selain dalam pembudidayaan, akan tetapi juga untuk memilih varietas sesuai dengan apa yang diinginkan.
H.Masroni sebagai salah satu nara sumber, dalam menyampaikan pemaparannya dihadapan peserta yang hadir tidak berasal dari desa Gogodeso atau desa setempat, namun peserta yang mengikuti berasal dari luar desa Gogodeso, bahkan para petani dari kabupaten Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Ponorogo, Lamongan dan datang dari kabupaten Pasuruan turut hadir mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 7 – 8 Desember 2019.
Ketua AB2TI wilayah Jawa Barat, sangat mengharapkan para petani harus mampu memenuhi hasil panennya dengan membuat benih tanaman sendiri tanpa menggantungkan dari pihak lain atau pihak luar. ”Dalam pembuatan benih nantinya tidak dilakukan dalam lingkup kelompok tani saja, akan tetapi upaya pembuatan benih secara mandiri dilakukan pada lingkup desa. Sehingga nantinya akan tercipta dan tumbuh kuat sebagai desa mandiri benih, dan dengan adanya kedaulatan benih kebutuhan kelompok tani di desa akan benih bisa terpenuhi secara mandiri tanpa menggantungkan dari luar lagi,” jelas kepala desa Kalensari, kecamatan Widasari, kabupaten Indramayu (08/12/2019).
Disela acara ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya atau P4S Kabupaten Nganjuk, H. Syaikhu Ahmad juga hadir sebagai peserta pelatihan pemuliaan tanaman, sangat mengapresiasi diadakan acara yang sangat bermanfaat khususnya untuk para petani. “Mewakili P4S Jawa Timur, kami dari Kabupaten Nganjuk sangat mengapresisasi dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa Gogodeso. Dengan diadakannya pelatihan pemuliaan benih untuk petani, menjadi modal bagi peserta yang hadir nantinya bisa mewujudkan untuk kemandirian benih, dan membuka pemahaman serta bahan pemikiran dimulai dengan mengembangkan benih, menanam sampai memanen sendiri,” ujaranya.
”Sangat luar biasa untuk Pak Choirul yang mengundang kami bisa mengikuti pelatihan dengan peserta bukan hanya dari desa Gogodeso saja. Namun teman – teman dari Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Ponorogo, Lamongan diperkenankan memperoleh pemahaman tidak hanya tehnis pembenihan, namun juga proses penyilangan tidak hanya pada benih padi akan tetapi juga pada benih jagung,” pungkasnya Syaikhu Ahmad.(Ans)