Politik dan Pemerintahan

Wito Tak Ingin Punya PR, Kedungdowo Ploso Benahi Balai Desa

430
×

Wito Tak Ingin Punya PR, Kedungdowo Ploso Benahi Balai Desa

Sebarkan artikel ini
Pendopo Balai Desa dalam Pengerjaan

Jombang, HarianForum – Desa Kedungdowo Kecamtan Ploso Kabupaten Jombang yang terletak diwilayah utara Kabupaten Jombang itu, terus berbenah, apa saja yang dilakukan Wito selaku Kepala Desa.

Yang jelas, terus berbenah, terutama bentuk bangunan fisik dipusatkan di pendopo balai desa, mengingat masa bakti pengabdianya tinggal dua tahun lagi, yakni pada 2019,”Tahun 2019 harus sudah tuntas, karena tahun itu masa jabatan saya habis, saya tidak ingin meninggalkan PR, saya ingin memberikan yang terbaik untuk warga Kadungdowo,” ungkap Wito

Pembangunan Balai desa tersebut saat ini dalam pengerjaan, selain mengerjakan plafon juga meninggikan lantai pendopo dan memasang keramik,”Pembangunan ini sumber dananya dari PDRD, ADD dan PAD, saya yakin jadinya nanti megah, karena lebih tinggi dan rapi, dengan begitu masyarakat akan terasa nyaman dalam pelayanan perangkat desa karena tempatnya yang nyaman.” Ungkap mbah Wito biasa dia disapa

Pembangunan lain yang saat ini dalam pengerjaan dan hampir selesai adalah kerabat beton yang berada di 4 titik, yakni di Dusub Waru Tunggal satu titik, Dusun Kalikijing dua titik dan Dusun Kueden satu titik, namun keempat titik bangunan ini sumber dananya dari Dan Desa (DD)

Wito Kades kedungdowo

Ada tradisi tahunan di Desa Kedungdowo yakni lomba lingkungan, mulai dari pembukuan, kebersihan, lampu hias, tempat sampah dan keindahan serta kreasi gapuro masuk lingkungan, setiap tahun acara ini diadakan untuk memperingati hari Kemerdekaan RI, “Tujuan lomba ini adalah untuk menumbuh kembangkan jiwa kebangsaan dan cinta tanah air warga yang majemuk, dengan begitu akan terpelihara dengan sendirinya jiwa kebangsaannya,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan, banyak cara untuk mengisi kemerdekaan salah satunya dengan perlombaan dengan tema cinta tanah air.

Desa Kedungdowo terdiri dari 5 Dukuan, yakni Dusun Warutunggal, Kueden, Kedung Glugu, Ganggang dan Kalikijing, dengan mayoritas penduduknya berpenghasilan sebagai petani, ada sekitar 400 orang yang terdaftar dalam pengajuan kartu tani tersebut. (yog/sn/un)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *