Uncategorized

Jembatan Ambles Memaksa Warung Tutup, Susanti Tuntut Konpensasi

213
×

Jembatan Ambles Memaksa Warung Tutup, Susanti Tuntut Konpensasi

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

Nganjuk, HarianForum.com – Susanti (45) warga Desa Kecubung menggelar aksi protes pada Rabu (14/8/2024) sebagai bentuk ketidakpuasan mereka terhadap pembongkaran jembatan desa yang dilakukan tanpa pemberitahuan dan kompensasi. Pembongkaran tersebut bahkan menyebabkan jembatan ambles dan memakan badan jalan, yang diduga akibat kesalahan kontraktor yang tidak menguasai metode kontruksi jembatan. Jembatan ini merupakan akses vital bagi perekonomian warga yang kini terputus.

Susanti, Warga Desa Kecubung

Dirinya menyeru keras, “Saya berhak berbicara karena jembatan ini tiba-tiba dibongkar. Sebelumnya, ada petugas yang mengidentifikasi rumah kami untuk antisipasi kerusakan, tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut mengenai jalur proyek ini. Saya juga tidak menerima kompensasi apa pun. Saat saya bertanya mengapa rumah saya difoto, petugas hanya mengatakan itu untuk antisipasi kerusakan, tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut,” ungkap Susanti.

Dampak dari amblasnya jalan ini sangat dirasakan oleh warga, terutama yang berada di bagian utara jembatan. “Warung saya terpaksa tutup, dan omset saya turun drastis. Sementara itu, warga di bagian selatan jembatan mendapat kompensasi, tapi kami di utara tidak. Mengapa kami tidak diajak bicara? Kami merasa seperti dianaktirikan, padahal dampaknya sama,” tambahnya dengan nada kecewa.

Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Kolusi (GAKK), Sumarno

Senada dengan Susanti, Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi dan Kolusi (GAKK), Sumarno, turut mendukung aksi warga dan menuntut pihak terkait untuk segera menyelesaikan masalah ini. “Amblasnya jalan di jembatan Desa Kecubung harus ditangani dengan serius. Pihak dinas terkait dan kontraktor yang bertanggung jawab harus dipanggil untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai proyek-proyek seperti ini dilakukan tanpa pertimbangan matang dan mengabaikan warga yang terdampak,” tegas Sumarno.

Sumarno juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek pembangunan. “Proses dan teknik pembangunan harus dikaji lebih mendalam, dan kontraktor yang ditunjuk harus mampu melaksanakan proyek dengan baik. Pihak dinas harus benar-benar mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan agar tidak membuat resah warga,” tambahnya.

Warga Desa Kecubung berharap aksi ini dapat membuka mata pihak terkait untuk segera mengambil langkah yang adil dan memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Mereka menuntut agar kompensasi dan komunikasi yang lebih baik diberikan kepada seluruh warga yang terdampak, tanpa terkecuali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *