Bondowoso,Harian Forum.com – Konsep pengelolaan pertanian secara komprehensif yang memaksimalkan serta pemanfaatan secara optimal seluruh sumber daya dan peningkatan produktivitas,yang berdampak pada sisi sosial maupun ekonomi secara positif, dari sebuah gagasan Irsan Surya Imana bersama Kelompok Tani Mari Sejahtera Bersama, telah menarik perhatian Pasar Modal Indonesia ikut mengembangkan kawasan pertanian yang memiliki upaya pencegahan degradasi atas tanah, air dan sumber daya alam serta tetap terjaganya kelestarian lingkungan. Responsif terhadap dunia pertanian pada pengembangan sistem pertanian terpadu, dinyatakan pada Kamis (14/12) bertempat di Balai Kantor Pemerintahan Desa Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, dimana Pasar Modal Indonesia telah menyerahkan bantuan dengan program Corporate Social Responsibility atau CSR.
Diterimanya bantuan program Corporate Social Responsibility Pasar Modal Indonesia, bagi Irsan merupakan bentuk dukungan terbangunnya pertanian mandiri, yang menjalankan sistem berkesinambungan, mengolah potensi yang dimiliki dalam satu sistem dengan saling memanfaatkan serta saling memenuhi kebutuhan, berorientasi selain menunjang produktivitas, juga terciptanya efisiensi proses produksi serta menjaga kelestarian sumber daya alam.
Pertanian terintegrasi atau pertanian terpadu Kelompok Tani Mari Sejahtera Bersama, terus berkomitmen meningkatkan optimalisasi sumber daya alam pertanian, peternakan, perikanan dan sumber daya lainnya melalui inovasi, hingga memperoleh solusi terhadap peningkatan kesejahteraan bagi petani sebagai pelaku pengembang usaha pertanian, peternakan dan perikanan, yang bisa menjadi dukungan sumber pangan tidak hanya berkutat pada lingkup desa, namun berangkat dari gagasan yang ditindak lanjuti secara konsisten akan menghasilkan petani berdaya, memiliki kemampuan daya saing serta sebagai pengendali stabilisasi ekonomi masyarakat.
Integrated farming system merupakan sebuah jawaban yang tepat terhadap ancaman krisis regenerasi petani dengan semakin turunnya minat generasi muda untuk terjun menggeluti di dunia pertanian, terlebih pada pertanian tanaman pangan.
Ketidaktertarikan bagi sebagian besar generasi milenial sangat beralasan, dikarenakan pertanian pangan sebuah usaha yang tidak menjanjikan terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi, dimana menurut pandangan generasi milenial profit yang diperoleh dari produksi tidak adanya kepastian atau harga hasil panen tanaman pertanian pangan dirasakan selalu fluktuatif. Bila krisis regenerasi petani muda terus berlanjut dan tidak mendapat penyelesaian dengan baik, tentunya terhentinya aktivitas hingga produktivitas pertanian pangan, dan dipastikan dampaknya sangat mengerikan bagi generasi mendatang.Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan fisiologi yang tidak bisa ditunda, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tidak mempunyai keberdayaan.Yang terjadi kebergantungan akan bahan pangan dari negara luar bukan isapan jempol. Pemandangan ironis, sebuah negara agraris untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan, harus melakukan impor dari negara lain, sehingga bisa diselaraskan ibarat ayam mati di lumbung padi.
Merasakan kondisi yang terjadi, Irsan Surya Imana bersama kelompok tani konsisten akan mengembangkan sistem pertanian terpadu atau integrated farming system sebagai tempat yang bisa memberikan pelayanan edukasi pertanian, peternakan serta perikanan pada masyarakat secara luas, dengan menyediakan lahan untuk tempat belajar atau sekolah lapang dan juga bisa dipergunakan untuk penelitian pengembangan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, perikanan, serta peternakan. Diharapkan sistem pertanian terpadu di desa Prajekan Lor kedepannya memiliki sarana edukasi dan pelatihan pertanian dengan dukungan fasilitas yang memadai untuk masyarakat, terutama bagi generasi milenial atau calon petani muda. (Ans).