Blitar, HarianForum.com- Bersama beberapa organisasi mahasiswa atau biasa dikenal kelompok Cipayung se Kota Blitar dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Blitar, dari hasil diskusi Ulia Ulfa menilai kriteria terhadap calon legislatif dari kalangan muda, menurutnya lebih memiliki peluang untuk bisa terpilih.
Dalam pandangannya, Ulia Ulfa Durotul Fikriyah, SH menyampaikan argumen, kepada bakal pemilihnya calon legislatif kalangan muda mempunyai kemampuan untuk menjelaskan visi dan misi secara konkret. Selain itu calon legislatif dari generasi Z diakuinya mempunyai peluang yang lebih untuk memainkan inovasi sesuai dengan karakteristik maupun budayanya.
Ulia Ulfa juga mengungkapkan, seirama dengan trend politik para pemilih muda pada saat ini yang telah menunjukkan sikap kritis terhadap kondisi maupun situasi publik yang sedang terjadi. Pada kalangan generasi muda, dalam pengamatan tidak hanya minat menangkap isu isu politik, namun sikap menyikapi rekam jejak para calon legislator yang memiliki integritas maupun moralitas terutama anti korupsi, terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan.
“Yang jelas suara dari pemilih pemuda, pada saat ini menjadi penentu bagi bacaleg atau bacapres siapa nanti yang bakal terpilih.Karena dalam pemilu yang akan datang, 64% dari suara pemilih muda. Sehingga pemuda harus ikut andil dalam pemilihan, dan tentunya tetap memperhatikan kepada setiap calon mulai dari visi dan misinya, juga kelebihan maupun kekurangannya. Pada intinya pemilih muda harus jeli, sehingga bisa menentukan pemimpin yang tepat,” jelasnya (24/8).
Bendahara Umum Kopri Blitar menandaskan, meskipun untuk bisa masuk di gedung parlemen bukan pekerjaan mudah, namun Ulia Ulfa dalam pendapatnya calon legislatif dari kalangan muda memiliki peluang yang cukup terbuka. Ulia Ulfa beralasan, seiring perkembangan teknologi digital yang terus berjalan, penggunaan media sosial juga bakal mengubah prespektif politik bagi pemilih muda.
Platform politik pada tingkatannya, diperkirakan mampu mempengaruhi perilaku anak muda dalam menentukan pilihannya. Pemanfaatan platform untuk membangun opini politik, dengan menebarkan narasi idealisme lebih baik dari pada calon lainnya terutama yang sudah pernah duduk di kursi parlemen perlu dilakukan. Meski begitu, para calon legislator muda juga harus masif memperkenalkan diri di tengah masyarakat secara langsung.
“Pada kontestasi Pileg 2024, kondisi sudah berubah. Ada kesadaran kolektif generasi muda dengan memanfaatkan sosial media untuk sarana berpolitik, mengingat basis pemilih didominasi generasi milenial dan gen Z, sehingga anak muda mempunyai caranya sendiri dengan menyampaikan gagasan serta pendekatan kepada basis pemilih yang mendominasi. Memilih pemuda itu adalah jawaban hari ini untuk Indonesia semakin maju,” tandas Ulia Ulfa Durotul Fikriyah, SH. (Ans).