Blitar, HarianForum.com – Siswa kelas satu SMPN 2 Srengat Blitar nekat bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Brantas. Ia adalah Aryang Winuji Putra.
Menurut informai, ternyata Aryang sedang ada masalah di sekolah, dirinya kepergok merokok disekolah sehingga orangtuanya di panggil ke sekolah.
Hal yang sama juga dikatakan Kapolsek Srengat Kompol Putut Suhermanto. Berdasarkan keterangan dari salah guru menyebutkan korban kepergok merokok di sekolah. Namun, korban kepergok merokok di sekolah tidak sendirian, tapi bersama beberapa temannya.
Pihak sekolah pun memanggil para orangtua siswa, Selasa (9/1/18), termasuk orangtua Aryang. Saat orangtuanya tiba di sekolah, Aryang langsung lari keluar sekolah.
Putut mengatakan, “Mungkin dia (korban) malu atau takut karena orangtuanya dipanggil ke sekolah.” Ungkapnya.
Aryang langsung berlari menuju ke Sungai Brantas yang berjarak satu kilometer dari sekolah. Aryang berdiri di jembatan kereta api Nguri, Desa Selokajang, Kecamatan Srengat yang berada di atas Sungai Brantas. Lalu, korban melompat dari atas jembatan menceburkan diri ke sungai.
Supri Asmoro, salah satu guru SMPN 3 Srengat mengatakan sempat mengejar korban dari sekolah. Dia mendapati korban sudah berdiri di jembatan kereta api yang berada di atas sungai.
Supri sempat membujuk korban untuk turun, tapi korban hanya diam. “Saya tidak berani naik ke jembatan, takut ada kereta api lewat. Saya hanya memanggil korban dari bawah, tapi korban diam saja.” Ungkapnya.
Kerabat korban yang juga mengajar di SMPN 3 Srengat langsung di telepon Supri. Kerabat korban pun datang ke lokasi. Saat melihat kerabatnya datang ke lokasi, korban langsung melepas baju seragamnya. Lalu korban melompat dari atas jembatan dan terjun ke sungai.
Dikatakan oleh Supri, “Saya tidak tahu persis apa masalahnya. Saya tidak mengajar korban. Hari ini memang ada beberapa orangtua siswa yang dipanggil ke sekolah. Mungkin soal siswa merokok di sekolah.” Pungkasnya. (Trb/Frm)