NGANJUK, HarianForum.com – Bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk, Pemerintah Kabupaten Nganjuk memberi kesempatan kepada warga nganjuk khususnya yang belum bekerja, untuk mengikuti Pelatihan Pelinting Rokok dalam rangka Pelaksanaan Pemberdayaan Industri dan Peran Serta Masyarakat.
Pelatihan diikuti oleh 225 peserta yang didominasi kaum Wanita pada usia produktif yakni 17-35 Tahun dari berbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk, dan diselenggarakan di Farel Hotel Begadung.
Digelar selama 4 Hari mulai Tanggal 25 – 28 Juli 2023, berikut adalah 8 kecamatan yang ikut dalam pelatihan yakni kecamatan Sukomoro, Bagor, Wilangan, Loceret, Ngepeh, Berbek, Sawahan dan Kecamatan Ngetos.
Dihadiri langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi. Dalam pidatonya, Kang Marhaen menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat karena melinting rokok juga merupakan sebuah keahlian yang berpotensi.
“Pada pagi hari ini telah dilaksanakan Pelatihan Pelinting Rokok, yang kebanyakan diikuti oleh para ibu – ibu, untuk dilatih bagaimana melinting rokok yang benar, dan ini juga termasuk potensi untuk tenaga kerja” ucap Kang Marhaen sapaan Bupati Nganjuk.
Kang Marhaen menambahkan, pelatihan ini untuk mempersiapkan tenaga kerja karena akan ada 4 pabrik rokok baru di Nganjuk termasuk PT. Gudang Garam.
“Banyak (Pabrik Baru) termasuk Perusahaan Rokok Gudang Garam, membebaskan tanah kurang lebih 15 – 20 hektar di Daerah Pace, dan mau didirikan pabrik di Nganjuk, dan ini juga potensi, Pabrik Rokok juga ada 3 yang baru, sehingga nanti bisa menampung tenaga kerja disektor Pabrik Rokok asli dari Nganjuk, yang penting tetap semangat membangun Nganjuk bersama – sama” harap Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.
Indrian Supeni, Ketua STIE Nganjuk yang hadir dalam pelatihan, menyampaikan harapannya semoga pelatihan ini bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Nganjuk.
“Nanti kedepannya tidak hanya di 8 Kecamatan, ini juga dilaksanakan di seluruh Nganjuk, dan ini di prioritaskan bagi masyarakat yang belum bekerja, kemudian ada juga beberapa karyawan yang perlu dilatih kembali, untuk penyerapan tenaga kerja. Kegiatan ini nantinya ada kelanjutan atau berkelanjutan, dan ini tidak hanya sekedar melatih tapi juga mendampingi” ungkap Indrian.